JAKARTA- Gerakan Indonesia Mengajar tentu tak asing lagi bagi masyarakat saat ini. Sebuah gerakan yang digagas oleh Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mendistribusikan pendidikan yang merata ke seluruh Indonesia.

Melalui akun Instagram pribadinya, Anies Baswedan membagikan cerita tentang siapa sosok yang berpengaruh dalam perjalanan hidupnya. Anies menyebut, Prof. Dr. H. Koesnadi Hardjasoemantri, S.H. yang merupakan Rektor Universitas Gadjah Mada tahun 1986-1990 adalah figur yang menginspirasi lahirnya Gerakan Indonesia Mengajar.

"Hari ini, izinkan saya bercerita tentang seorang figur yang sangat berpengaruh dalam perjalanan hidup saya, sekaligus inspirasi dari Gerakan Indonesia Mengajar: Prof. Dr. H. Koesnadi Hardjasoemantri, S.H. Beliau adalah Rektor Universitas Gadjah Mada pada saat saya SMA hingga berkuliah di UGM," kata Anies seperti dikutip Rabu, 4 Desember 2024.

Anies mengatakan, di awal kemerdekaan Indonesia, banyak kabupaten yang belum ada Sekolah Menengah Atas (SMA). Lalu, pemerintah membuat SMA namun ketersediaan guru saat itu masih terbatas.

Kemudian, Prof. Koesnadi yang masih mahasiswa menginisiasi sebuah program bernama Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM). Para mahasiswa, lanjutnya, dikirim ke daerah-daerah terpencil untuk menjadi guru SMA.

Menurutnya, gerakan ini membuka akses pendidikan bagi generasi muda Indonesia di masa sulit.

"Program ini tidak hanya mencetak lonjakan jumlah mahasiswa pada tahun 1960-an, tetapi juga mendorong tumbuhnya kelas menengah pertama di Indonesia pada tahun 1970-an," tuturnya.

Dari insiatif Prof. Koesnadi kemudian membuat Anies tergerak membangun Gerakan Indonesia Mengajar yang mengirim generasi muda terbaik bangsa ke berbagai daerah di Indonesia untuk mengabdi sebagai Pengajar Muda (PM)

Bagi mantan Rektor Universitas Paramadina ini, pendidikan adalah salah satu kunci untuk pembangunan dan kemajuan suatu bangsa.

"Gerakan inilah yang menjadi inspirasi utama dari Indonesia Mengajar, sebuah upaya mengirimkan para sarjana untuk mendidik anak-anak SD di pelosok tanah air," jelasnya.

"Kami percaya bahwa pendidikan adalah kunci perubahan, sebagaimana PTM pernah menjadi katalis bagi pembangunan dan kemajuan bangsa," tutupnya.