Anies Membuat Maulana Bergetar

Jum’at pagi saya janjian dengan Anies Baswedan di rumahnya.

Membicarakan beberapa hal yang lebih kepada personal.
Tak sempat membahas banyak hal.

Karena waktunya mepet apalagi menjelang Jum’at saya tak bisa berlama-lama. Ada janji lainnya yang harus saya penuhi.
Disamping itu juga sudah ada tamu lainnya yang menunggu.

Saya pamit kepada Anies dan teman-teman lain yang ada di situ. Namun Anies tetap mengantar saya sampai ke pintu depan pendopo.

Di halaman pendopo, sopir saya bernama Maulana sudah menunggu.
Maulana berdiri di samping mobil bersiap menunggu saya turun. Tiba - tiba Anies memanggilnya mengajaknya berfoto bersama.

Saya memfoto mereka berdua, Anies, berpesan kepada Maulana untuk menjaga kesehatan.

Keluar dari gang rumah Anies. Saya memperhatikan raut wajah Maulana. Nampak dia bekaca - kaca.
Saya bertanya: Kenapa kamu?
Maulana tak sanggup menjawab.
Suaranya tercekat.
Baru beberapa saat kemudian dia berkata dengan bergetar.
Saya sedih Pak. Pak Anies orang baik.

Geisz Chalifah