Antisipasi Rawan Kecelakaan di Jalur Cipularang, Pemudik Diimbau Perhatikan Kecepatan
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Irjen Pol Agus Suryonugroho

CIPULARANG - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Irjen Pol Agus Suryonugroho, meninjau jalur penyelamat di Tol Cipularang KM 92. Kondisi lalu lintas terpantau cukup lengang pada hari ketiga pelaksanaan Operasi Ketupat 2025.

Dalam penjelasannya, Kakorlantas mengungkapkan bahwa pemudik mesti mengendalikan kecepatan saat melintas di jalur Cipularang mengingat kontur jalan yang bergelombang sehingga rawan terjadi kecelakaan.

“Hari ini saya, Pak Dirlantas Jawa barat, Pak Dirgakkum, Pak Kapolres patroli di sepanjang jalan, agar pengguna jalan betul-betul mematuhi peraturan lalu lintas jangan sampai overspeed, tidak usah tergesa-gesa, polantas negara hadir untuk melayani semuanya,” kata Kakorlantas di Tol Cipularang KM 92, Selasa (25/3/2025).

Selain memperhatikan kecepatan, pengguna jalan yang melintasi jalur Tol Cipularang harus mewaspadai titik-titik yang menjadi troublespot dan blackspot. Oleh karenanya, jalur penyelamat disiapkan untuk mengantisipasi kecelakaan dan juga menekan fatalitas korban laka.

“Hari ini saya kemari, saya pastikan tol lancar, terus kedua tempat-tempat yang terjadi troublespot dan blackspot saya datangin di ini KM 91 ya, ini penyelamat, beberapa hari terjadi bukan kecelakaan tapi difungsikan kemarin karena jarang jarang dipakai agak keras sekarang sudah diperbaiki,” ungkap Kakorlantas.

“Kemarin jalur jalur penyelamat juga sudah siap semua , di samping jalur tol termasuk juga rest area-rest area yang jadi tempat persinggahan para pengendara,” sambungnya.

Berdasarkan data yang dihimpun, Kakorlantas menuturkan bahwa terjadi kenaikan sebesar 30 persen arus lalu lintas yang meninggalkan Jakarta selama tiga hari pelaksanaan Operasi Ketupat terhitung sejak tanggal 23 Maret kemarin dibandingkan dengan tahun lalu.

“H-10 kita bandingkan yang meninggalkan Tol Trans Jawa ada peningkatan dibandingkan tahun lalu itu 37%, di hari kedua 22,5%, jadi komparasinya selama 3 hari itu yang keluar dari Jakarta baik yang Cikupa dan Trans Jawa itu sudah hampir 30%, artinya sudah terurai dari awal moga-moga nanti pada saat hari H atau H-3 pada prediksi puncaknya kami sudah bisa kita kelola lebih baik,” pungkasnya.