JAKARTA– Tokoh perubahan, Anies Baswedan seperti menemukan kesamaan framework konseptual ketika membaca buku Start With Why.
"Ketika saya membaca buku ini, saya sendiri merasakan ada kesamaan antara apa yang selama ini dikerjakan dengan yang ditulis dalam buku tersebut," ujar Anies, Jumat, 6 Desember 2024.
Dikutip dari kanal YouTube Anies Baswedan, Gubernur Jakarta periode 2017-2022 ini mengatakan ketika dirinya berorganisasi hampir selalu pendekatannya bukan pendekatan instruktif kepada teman-teman dalam satu organisasi.
"Mengapa misalnya kita memilih mendirikan Indonesia Mengajar. Mengapa kita perlu bekerjasama. Mengapa kita menjadi guru. Mengapa kita perlu menjadi orang yang berada di pelosok. Sehingga rasa kepemilikan atas masalah itu ada pada semua," papar dia.
Dalam hal ini Anies menggunakan istilah gerakan. Gerakan itu berbeda dengan program. Program itu semata-mata untuk menyelesaikan masalah.
"Sedang gerakan itu mengajak pada semua pihak untuk menyelesaikan masalah. Artinya ada rasa kepemilikan atas masalah itu sendiri," terang mantan rektor Universitas Paramadina tersebut.
Dengan begitu, "Kita mau terlibat dan menyelesaikan masalah karena merasa itu menjadi milik kita bersama."
Buku Start With Why ini ditulis oleh Simon Sinek. Ia seorang motivator terkenal dan penulis yang berasal Inggris. Simon Sinek ini menetap di negeri Pam Sam, USA.
Start With Why termasuk kategori buku pengembangan diri, yang membahas tentang pertanyaan “Mengapa” yang dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang.
"Buku Start With Why ini adalah pengalaman pribadi Simon Sinek. Ketika ia mengalami krisis di dalam mengelola bisnisnya. Ia menyebutnya krisis kepercayaan diri."
Dan Simon Sinek menyadari mengapa dirinya mengalami krisis kepercayaan diri. Karena dia kehilangan tujuan, sense of purpose, kehilangan pasion. Pencarian jawaban ini yang kemudian menuntun apa yang Simon Sinek sebut Start With Why.