
Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Kota Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung secara resmi meluncurkan logo dan call name baru PT Bank DKI menjadi Bank Jakarta. Peluncuran tersebut dilakukan dalam acara Hello Jakarta Fest di Taman Liter
JAKARTA - Dalam momentum peringatan Hari Ulang Tahun ke-498 Kota Jakarta, Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Pramono Anung, secara resmi mengumumkan perubahan call name Bank DKI menjadi Bank Jakarta. Pengumuman ini disampaikan dalam acara peluncuran rebranding nama dan logo baru yang berlangsung di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Jakarta Selatan.
Perubahan ini menandai dimulainya babak baru transformasi PT Bank DKI ke arah institusi keuangan yang lebih modern, profesional, dan siap bersaing secara nasional dan regional. Rebranding ini juga menjadi bagian dari langkah strategis dalam menyambut implementasi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta, serta roadmap jangka panjang menuju Initial Public Offering (IPO).
Acara peluncuran turut dihadiri oleh jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pimpinan lembaga regulator seperti Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, serta pimpinan BUMD dan mitra strategis.
Mengapa “Bank Jakarta”?
Dalam sambutannya, Gubernur Pramono menyampaikan bahwa pemilihan nama Bank Jakarta dilakukan melalui pertimbangan mendalam. Brand Jakarta sudah dikenal luas, bersifat universal, dan memiliki resonansi global yang kuat.
“Nama ini bukan hanya singkat dan kuat, tetapi juga membawa aspirasi kolektif warga Jakarta untuk memiliki bank yang mencerminkan identitas kota, sekaligus menjadi bagian dari mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Gubernur Pramono.
Logo Baru: Simbol Aspirasi Tanpa Batas
Bank Jakarta juga memperkenalkan logo baru yang tetap mempertahankan esensi Monumen Nasional (Monas)—namun kini hadir dalam visual lebih modern: tiga garis diagonal tanpa lingkaran pembatas.
“Logo baru ini menyerupai api Monas yang menjulang ke langit—sebuah lambang aspirasi yang terus tumbuh, melampaui batas ruang dan waktu,” lanjut Gubernur Pramono.
Transformasi Menyeluruh Bank Jakarta
Direktur Utama Bank Jakarta, Agus H. Widodo, menekankan bahwa rebranding ini merupakan bagian dari transformasi fundamental, meliputi:
-
Penguatan tata kelola, manajemen risiko, dan budaya kerja profesional,
-
Akselerasi transformasi digital dan integrasi layanan berbasis ekosistem,
-
Modernisasi infrastruktur TI dan peningkatan keamanan siber,
-
Penguatan fungsi intermediasi, produktivitas kredit, serta akuisisi dana murah secara berkelanjutan.
“Kami ingin masyarakat Jakarta merasakan bahwa perubahan ini bukanlah kosmetik, tetapi mencerminkan komitmen mendalam untuk menjadi bank yang kuat secara finansial, sehat dalam tata kelola, dan hadir nyata dalam kehidupan masyarakat,” tegas Agus.
Peluncuran di Ruang Publik yang Inklusif
Taman Literasi Blok M dipilih sebagai lokasi peluncuran karena mencerminkan semangat ruang publik yang hidup, inklusif, dan mencerdaskan. Peluncuran yang dilakukan pada siang hari melambangkan keterbukaan dan kehadiran transformasi di tengah dinamika kota.
Tagline baru “Membangun Masa Depan” menjadi ajakan kolektif untuk tumbuh bersama, menjadi lebih tangguh dan berdaya saing, serta berkontribusi secara berkelanjutan untuk masyarakat.
Transisi Bertahap dan Edukasi Publik
Sekretaris Perusahaan PT Bank DKI, Arie Rinaldi, menjelaskan bahwa penggunaan nama dan logo Bank Jakarta akan diterapkan secara bertahap. Selama masa transisi, identitas lama dan baru akan digunakan secara bersamaan, tanpa mengubah hubungan hukum dengan nasabah dan mitra.
Arie juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi penipuan, dan memastikan informasi resmi hanya diperoleh dari kanal resmi Bank Jakarta dan Call Center 1500 351.