
SURABAYA-PT BPRS Unawi Barokah berkolaborasi dengan CV Sahabat Wiratama dengan brand-nya Kambing Juara meluncurkan pembiayaan untuk investor dan peternak kambing, Rabu 27 Agustus 2025.
H Khoirul Anam, Direktur Utama BPRS Unawi Barokah mengungkapkan BPRS Unawi Barokah adalah bank perekonomian syariah yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah. “Kami berusaha lebih fokus pada syariah. Kami juga lebih fokus pada program pada program UMKM. Nasabah kami lebih banyak masyarakat yang ada di Pasar Wadung Asri dan sekitarnya dan sekarang merambah ke Pasar Sepanjang Sidoarjo. Karena pasar merupakan sentra perputaran ekonomi UMKM,” terang Khoirul.
Kerjasama dilakukan antara perbankan BPRS Unawi Barokah, Kambing Juara, dan investor masyarakat. “Sehingga antara kami dan investor menggunakan skema murabahah atau akad jual beli, sedangkan investor kepada Kambing Juara menggunakan akad mudarabah atau akad bagi hasil. Kami berkeinginan tiga pihak ini saling mendukung dan menguntungkan. Kami percaya karena Kambing Juara menjamin keberlangsungan peternakan dan keamanan aset kambing. Harapan kami ini menjadi pilot project, kami mensupport program pemerintah tentang ketahanan pangan, khususnya bagi UMKM di bidang peternakan,” tegasnya.
Sedangkan Ramlan, CEO Manajemen Kambing Juara mengungkapkan keseriusannya dalam berpartner dengan BPRS Unawi Barokah dan investor.
“Kambing Juara adalah live stock management dan exchange. Kami melakukan tiga aktivitas utama, pertama agregator peternakan kambing dengan menciptakan ekosistem kerjasama saling menguntungkan antara masyarakat sebagai pemilik kambing atau investor, peternak, dan lembaga keuangan BPRS Unawi Barokah. Kedua, menjadi market maker atau pembuat pasar untuk menciptakan kestabilan harga, kualitas produk, dan standarisasi manajemen pengelolaan peternakan kambing. Ketiga, memproduksi daging dalam bentuk frozen dan olahan,” papar Ramlan.
“Kita berbasis platform digital yang sedang dibangun untuk menciptakan livestock exchange. Outputnya tetap daging, para pemilik kambing tidak perlu memindahkan kambingnya, tapi manajemen yang akan membeli dan memindahkan kepemilikan kepada investor lain. Sehingga kambing yang ada akan menjadi daging dan terjadi perputaran ekonomi,” lanjut dia.
Ramlan pun melihat potensi peternakan sangat menjanjikan di dalam bisnis. “Tapi saat ini peternakan di Indonesia dianggap potensi bisnis yang kurang menjanjikan. Kebutuhan sektor ketahanan pangan, terutama hewani, daging, kurang familiar di masyarakat. Karena selain harga daging mahal, potensi marketnya hanya di momen tertentu seperti hari besar. Di momen lain tidak begitu signifkan. Apalagi banyak impor daging dari luar negeri, terutama daging sapi,” ucap Ramlan.
Potensi bank sebagai jasa pengelolaan keuangan, kata dia, sudah memaksimalkan bagaimana usaha berjalan dengan baik. “Tetapi sektor pertanian dan peternakan belum maksimal. Terutama sektor peternakan memanfaatkan program pinjaman untuk meningkatkan kegiatan UMKM di masyarakat. Teknis pelaksanaan masyarakat bisa membeli kambing dengan cara diangsur dengan tenor 1 tahun. Produk yang menjadi jaminan dan dibeli nasabah secara mengangsur tidak dirawat sendiri, tapi dirawat oleh CV Sahabat Wiratama dengan brand Kambing Juara,” ucapnya.
Kambing Juara adalah metode budidaya pengembangan bisnis kambing. “Intinya kami punya metode untuk marketnya juga. Kambing Juara membangun market, karena kalau peternak kambing ingin berhasil, jangan jual kambing, tetapi jual daging kambing. Begitu pula di tahun kedua kami berencana merambah sapi, bagaimana peternak sapi menjual daging sapi. Peternak disembelih di tempat kami yang kami beli dagingnya, bukan dalam bentuk hewan. Ini melalui proses yang higinies,” ucapnya.
“Pola pikir yang hendak kita kita bangun agar peternak jangan menjual hewan, tapi daging produk agar harganya bagus.”
Sedangkan Lilis, Kabag Marketing PT BPRS Unawi Barokah, mengungkapkan peran BPRS dalam ekonomi masyarakat, khususnya melalui pembiayaan ternak.
“Kita di sektor BPRS, punya produk kambing juara untuk meningkatkan UMKM. Setiap calon nasabah yang bisa berinvestasi Rp500 ribu mendapatkan satu ekor kambing yang nanti kita biayai pembiayaannya sebesar sekitar Rp5 juta. Nasabah selain bisa berinvestasi juga bisa menanamkan deposito dengan bagi hasil setara 5 hingga 6 persen per tahun,” kata Lilis.
“Kalau deposito mau dihold selama 3 tahun atau 36 bulan akan mendapatkan sepeda motor Beat di depan sebagai bagi hasil. Tapi bisa juga dalam bentuk barang lain sesuai permintaan. Deposito ini aman karena sudah dijamin Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS,” lanjutnya.
“Kita juga punya produk tabungan Tabarok tanpa jaminan yang kita langsung tujukan ke pasar pasar tradisional untuk menghindari rentenir dan yang lainnya. Ini diambil angsurannya setiap hari oleh kita khusus untuk pedagang pasar. Selain itu ada pembiayaan untuk sekolah, pembelian motor, alat elektronik, mobil, dan modal usaha. Semua produk ini mendukung UMKM. Termasuk produk pembiayaan dengan manajemen Kambing Juara sebagai mitra,” pungkasnya. (*)