JAKARTA-Dr. Robi Nurhadi, dosen senior Hubungan Internasional FISIP Universitas Nasional (Unas) Jakarta mengungkapkan Calon Presiden nomor urut satu Anies Baswedan mentransformasi makna ancaman yang titik tekannya pada keselamatan individu rakyat dari virus, narkoba, serangan siber, perdagangan orang, ancaman terhadap ibu dan anak, dan keselamatan sipil lainnya.
“Inilah yang menarik karena keamanan dan pertahanan tidak lagi bermakna artifisial, melainkan sudah masuk pada apa yang diperlukan oleh manusia modern dengan tantangan keamanan yang modern pula,” ujar Dr. Robi mengomentari substansi materi yang disampaikan Capres Anies di Debat Capres Putaran Kedua pada Minggu 7 Januari 2024 yang membahas tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik.
Menurut Dr. Robi visi pertahanan Capres Anies terlihat lebih spirited.
“Di pentas internasional lebih mengedepankan ‘kepanglimaan diplomasinya’, sementera di pentas domestik, Anies akan memperkuat sumberdaya pertahanan yang dimulai dengan kesejahteraan prajurit TNI, Polri dan ASN terkait. Setelahnya, baru Anies melakukan penguatan diri sebagai negara autarki dengan membangun indutri pertahanan strategis di dalam negeri, cenderung akan dilakukan selaras peningkatan produk domestik bruto atau GDP Indonesia,” kata Dr. Robi, Senin 8 Januari 2024.
Selain itu, analisis Dr. Robi, kepedulian dan perhatian Anies terhadap masalah Timur Tengah, khususnya Perang Gaza, Palestina dengan Israel, tidak hanya ditunjukan pada narasinya, tetapi juga presensi dalam aksi-aksi masyarakat Indonesia dalam membela Palestina, seperti yang terjadi pada sepanjang tahun 2023 ini.
“Dengan nilai-nilai bermazhab idealis, yang lawannya mazhab realis di dunia saat ini, Anies saya kira akan cenderung akan mengambil pilihan berseberangan dengan mitra dekat Indonesia seperti AS, China, Rusia, Arab Saudi, Uni Eropa, saat negara-negara tersebut tidak sejalan dengan langkah Indonesia soal kemerdekaan Palestina,” kata Dr. Robi. (*)