Curah Hujan Ekstrem di Hulu Sebabkan Sungai Ciliwung Meluap
Foto: Reza Pratama Putra

JAKARTA - Sejumlah wilayah di Jakarta masih tergenang akibat hujan deras di kawasan hulu sejak Minggu (2/3).

Status Bendung Katulampa di Bogor sempat mencapai level siaga 1 hingga menyebabkan luapan air ke Jakarta.

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, genangan terjadi di beberapa titik dengan wilayah terparah di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, di mana ketinggian air melebihi satu meter.

Sekretaris Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Marulitua Sijabat mengatakan, penyebab utama banjir di Jakarta karena hujan ekstrem di hulu Sungai Ciliwung.

“Curah hujan di Katulampa sejak Minggu kemarin kategori ekstrem, mencapai 180 mili meter (mm) per hari. Sementara curah hujan di Jakarta sejak Minggu hingga sekarang normal yakni pada kategori ringan hingga sedang, di bawah 50 mm per hari,” ujar Marulitua, Selasa (4/3).

Kepala Pusdatin BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan memastikan upaya penanganan terus dilakukan dengan mengoptimalkan kolaborasi lintas instansi. BPBD, Dinas Gulkarmat, Satpol PP dan aparatur kelurahan telah dikerahkan untuk membantu warga dan melakukan penyedotan air di berbagai titik.

Dalam dua hari terakhir, BPBD juga mendapat dukungan dari TNI dan Polri, yang menerjunkan perahu Brimob, Pol Airud, dan pasukan tambahan untuk membantu evakuasi warga dan menangani dampak banjir ini.

Ia juga mengapresiasi relawan dan berbagai pihak yang sudah membantu. Yohan menyampaikan, saat ini tercatat ada 6.000 relawan dan jumlahnya terus bertambah.

“Bahkan dunia usaha mulai mengirimkan bantuan untuk para pengungsi dan warga yang bertahan di rumah,” kata Yohan.

BPBD DKI Jakarta memperkirakan banjir masih berpotensi terjadi dalam dua hari ke depan, karena hujan deras masih diprediksi melanda Jawa Barat dan Jakarta.

Yohan menjelaskan, BPBD DKI Jakarta juga terus berkoordinasi dengan BMKG dan BNPB terkait kemungkinan penerapan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Namun, keputusan tersebut masih menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat.

“Hujan di hulu sangat masif, sementara Sungai Ciliwung membentang 30 km dari Cianjur hingga Teluk Jakarta. Ini bukan sekadar banjir kiriman, tapi juga akibat hujan lokal,” ucap Yohan.

Ia menjelaskan, banjir di Jakarta cukup fluktuatif, dengan beberapa daerah yang sempat surut kembali terendam.

Wilayah yang paling terdampak saat ini adalah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, termasuk Kampung Melayu, yang sempat surut tetapi kembali terendam akibat aliran air dari hulu.

“Berbagai upaya terus dilakukan untuk meminimalisasi dampak genangan. Kami bekerja sama dengan Dinas Sumber Daya Air dan Dinas Gulkarmat untuk melakukan pemompaan di beberapa lokasi. Namun, tingginya debit air menjadi tantangan tersendiri,” ungkap Yohan.

BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera menghubungi nomor darurat 112 jika membutuhkan bantuan.

“Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menangani banjir ini, terlebih terjadi di bulan Ramadan,” tandasnya.