Di Hari Lahir Pancasila, Anies Tunjukkan Buku di Bawah Bendera Revolusi Karya Bung Karno

YOGYAKARTA- Anies Baswedan menyatakan, Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni, mempunyai nilai sejarah yang penting bagi Bangsa Indonesia. Pada momentum Harlah Pancasila ini, Anies mengajak membaca kembali pemikiran Bung Karno.

Menurut dia, pada Jumat, 1 Juni 1945, Bung Karno berpidato dalam sidang BPUPKI. Saat itu, Bung Karno menyampaikan empat prinsip dasar negara. "Sering kita mengingat Bung Karno hanya pada prinsip pertamanya saja, yaitu Kebangsaan Indonesia, atau nasionalisme," tulis Anies di akun Facebook-nya, Sabtu 1 Juni 2024.

Namun sesungguhnya, Bung Karno dalam pidatonya langsung melanjutkan prinsip pertama tadi dengan prinsip lainnya, yaitu: prinsip internasionalisme atau humanisme, prinsip mufakat atau demokrasi, dan prinsip kesejahteraan sosial.

"Maka, peduli pada peran Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia, memastikan segala bangsa telah meraih hak kemerdekaannya, adalah juga amanah Pancasila," kata Anies.

di bawah bendera revolusi

Anies menegaskan, menjaga tegaknya prinsip-prinsip demokrasi, adalah juga amanah Pancasila. "Mendorong negara menghadirkan keadilan sosial dalam segala kebijakannya, adalah juga amanah Pancasila, amanah Bung Karno," ungkapnya.

"Pada momentum hari ini, Hari Lahir Pancasila, mari gunakan untuk membaca kembali pemikiran Bung Karno, dan juga para pendiri bangsa lainnya, merenungi cita-cita yang mereka idamkan untuk bangsa yang besar ini. Selamat Hari Lahir Pancasila!, demikian tulis Anies mengakhiri unggahannya.

Dalam unggahannya ini, Anies menunjukkan buku karya Bung Karno yang berjudul Di Bawah Bendera Revolusi. Unggahan mendapat respons dari warganet. Setidaknya saat dilihat, postingan ditanggapi positif 302 kali, 18 komentar, dan 19 kali dibagikan.

Salah satu warganet turut mengomentari, "Wah Bung Anies baca buku DBR (Di Bawah Bendera Revolusi)," tulis Suratmin Hadi Siswanto

Sementara Sindu Budiardianto berharap para pemimpin bangsa tetap berjiwa nasionalisme. "Semoga para pemimpin bangsa masih mempunyai rasa jiwa Nasionalisme sehingga bisa maslahat untuk rakyat. Tidak hanya retorika terhadap kaum marginal saja tetapi untuk keseluruhan karna setiap keringat seluruh pejuang bangsa saat ini tanpa sadar masuk dalam pembangunan peradaban bangsa ini (walaupun tidak ikut berperang lawan penjajah seperti pejuang bangsa tempo dulu)," tulisnya.