Dievakuasi dari Jalur Gaza, Muhammad Husein dan Keluarga Tiba di Tanah Air
Muhammad Husein bersama istri dan dua anaknya. Foto: Wahroni

JAKARTA - Pihak keluarga Muhammad Husein, warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Palestina, mendatangi Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (15/11/2023).

Mereka menjemput Husein beserta istri dan dua anaknya, yang baru saja tiba di tanah air pada Rabu sore.

Husein merupakan salah satu WNI sekaligus relawan kemanusiaan asal Indonesia yang dievakuasi dari Gaza Selatan, Palestina.

Berdasarkan pantauan Detak.co pukul 17.16 WIB, sekitar 20 anggota keluarga tengah menunggu di depan pintu kedatangan Internasional, Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta.

Mereka mengenakan pakaian serba hitam serta membawa spanduk dan bendera Palestina.

Dalam spanduk itu ada tulisan "Selamat Datang Aktivis Kemanusiaan INH Gaza" dan foto Husein sambil mengepalkan tangan.

Selain itu, ada pula kolega Husein dari lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH).

Berdasarkan informasi yang dihimpun Detak.co, Husein pulang ke Indonesia dengan menumpangi maskapai Emirates dengan kode EK 356.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah Indonesia berhasil mengevakuasi keluarga yang terdiri suami dan dua anak WNI dan istri warga negara asing dari Gaza Selatan, Palestina.

"Sekitar pukul 18.00 WIB, saya memperoleh laporan bahwa mereka berhasil dievakuasi," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam video singkat, Minggu (12/11/2023).

Retno menjelaskan, satu keluarga tersebut sempat dievakuasi di Mesir dan dibawa ke Kairo untuk persiapan kepulangan ke Indonesia.

"Proses evakuasi ini memakan waktu yang cukup lama, dari isu nama beliau tidak ada di dalam list, proses memasukkan nama beliau ke dalam list, memakan waktu yang sangat panjang," papar Retno.

"Begitu nama-nama beliau sudah berada di dalam list, evakuasi juga belum dapat dilakukan karena pintu perbatasan tidak dibuka dengan berbagai alasan situasi lapangan," imbuh dia.

Menlu mengatakan, proses panjang ini menunjukkan bahwa evakuasi sangat tidak mudah. Namun, upaya tersebut terus dilakukan oleh Pemerintah secara maksimal.

Retno mengaku selama hampir satu pekan berada di Timur Tengah ia terus berkomunikasi dengan banyak pihak untuk memastikan keluarga tersebut dalam keadaan baik.

Retno juga terus memastikan nama satu keluarga itu masuk di dalam daftar evakuasi. Dirinya juga terus meminta pintu perbatasan untuk dibuka dalam proses evakuasi.

Di sisi lain, tim Jakarta di bawah komando Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) juga terus melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait evakuasi tersebut.

"Tim evakuasi KBRI Kairo juga terus bolak-balik dengan harapan sewaktu-waktu pintu dibuka dan evakuasi dapat dilakukan. Sekali lagi, hanya ada satu kata yang dapat diucapkan. alhamdullilah," tutur Retno.

"Dengan sudah keluarnya keluarga Pak Hussein dari Gaza, maka dua keluarga Indonesia sudah berada di luar Gaza dan menyisakan tiga WNI yang tinggal di sekitar RS Indonesia," ucapnya.