Dirikan Ormas atau Parpol, Anies Baswedan Wajib Waspadai Begal Politik

BOJONEGORO – Ini yang patut diwaspadai oleh tokoh perubahan Anies Baswedan. Terutama, jika dia resmi melahirkan organisasi kemasyarakatan (ormas) sebagai embrio partai politik (parpol) kelak.

Menurut Alham Ubay, relawan Anies asal Bojonegoro, Jawa Timur, yang patut diwaspadai adalah para pembegal politik. Juga para penjegal politik yang biasa beraksi di tengah jalan.

"Begal politik ini yang ditakutkan. Sama seperti saat pemilihan Gubernur Jakarta, di mana Pak Anies dijegal dan tidak bisa mendapatkan kendaraan politik pada akhirnya," kata Alham Ubay Rabu, 23 Oktober 2024.

Hal yang sama bisa saja terjadi tatkala Gubernur Jakarta periode 2017-2022 itu mendirikan parpol. Akan banyak pembegal dan penjegal politik yang tidak menghendaki Anies punya kendaraan politik sendiri.

Dikatakan Alham Ubay, masalah jegal-menjegal ini benar-benar menjadi ancaman oleh para penjilat dan koruptor yang sudah merasa nyaman selama 10 tahun terakhir. "Kalau bisa di 10 tahun yang akan datang juga harus seperti sekarang ini."

Pada prinsipnya, Alham Ubay setuju jika Anies mndirikan partai politik sendiri. Tapi sifat parpolnya harus inklusif, terbuka bagi seluruh masyarakat.

"Jangan hanya eksklusif, yang hanya untuk Islam saja. Dengan parpol sendiri Pak Anies bisa mewujudkan visi perubahan untuk Indonesia yang adil makmur," ungkap dia.

Ditambahkan, jika punya partai sendiri, ini menunjukkan bahwa Anies serius. Ia bisa bermanuver politik tanpa berharap ada pihak lain atau partai yang meng-endorse.

Memang, untuk mendirikan parpol tersebut butuh biaya besar. "Tapi, saya kira Pak Anies tidak seperti tokoh lain ketika mendirikan parpol. Sebab, Pak Anies sudah memiliki jaringan di seluruh Indonesia. Ini menjadi modal sendiri." ungkap dia.