Dugaan Keracunan Makanan di Hostel Canggu, Satu WNA China Jadi Korban Jiwa
Foto: ist

DENPASAR - Polres Badung tengah melakukan penyelidikan terkait meninggalnya seorang wisatawan perempuan asal China yang ditemukan tak bernyawa di sebuah hostel di Jalan Kayu Tulang, Canggu, Kuta Utara, Badung, Bali, pada Selasa (2/9) sekitar pukul 13.00 WITA. Selain korban, enam wisatawan asing lainnya yang menginap di kamar berbeda dilaporkan mengalami gejala mual, muntah, dan diare.

Kasubsipenmas Sihumas Polres Badung, Aiptu Ni Nyoman Ayu Inastuti, mengatakan laporan diterima setelah staf hostel menemukan korban, Deqing Zhuoga (25), dalam kondisi tidak responsif di kamar nomor 8 ketika waktu check out telah lewat.

“Saat dicek, korban sudah tidak bernapas. Tim medis dan kepolisian langsung mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan awal,” ujar Aiptu Ayu.

Keterangan saksi menunjukkan bahwa korban telah mengeluh sakit sejak malam sebelumnya, termasuk sakit kepala, sakit punggung, muntah, dan lemas. Korban sempat mendapat pemeriksaan awal di klinik, namun tidak menjalani rawat inap dan kembali ke hostel untuk beristirahat.

Keesokan paginya, korban ditemukan meninggal dunia di kamar. Pemeriksaan petugas medis tidak menemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.

Selain korban, enam wisatawan asing lainnya dari China, Jerman, Arab Saudi, dan Filipina juga mengalami gejala mual, muntah, dan diare. Sebagian dari mereka dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.

Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap muntah korban menunjukkan tidak ditemukan kandungan pestisida, narkoba, sianida, logam berat, bahan kimia berbahaya, maupun metanol.

Selain itu, autopsi tidak menemukan tanda kekerasan, namun terdapat indikasi iritasi pada saluran pencernaan yang dapat berkaitan dengan diare dan dehidrasi.

“Sebab kematian pasti belum dapat ditentukan, namun iritasi saluran pencernaan yang menyebabkan kekurangan cairan tidak dapat disingkirkan,” jelas Aiptu Ayu.

Polisi bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Badung dan UPTD Puskesmas Kuta Utara untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap lingkungan hostel, termasuk kualitas air, makanan, area dapur, serta kebersihan fasilitas pendukung lainnya.

Makanan yang tersedia di restoran hostel pada 1 September tercatat berupa mie goreng, ayam lada hitam, telur goreng, kerupuk, dan sayuran. Berdasarkan catatan, korban hanya pernah makan di restoran hostel satu kali pada 12 Agustus saat awal menginap.

Polres Badung menegaskan bahwa penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan penyebab pasti meninggalnya korban serta gejala serupa yang dialami tamu lainnya.

“Kami masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan terhadap barang-barang milik korban dan hasil uji lingkungan dari dinas terkait,” kata Aiptu Ayu.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat dan pelaku usaha akomodasi wisata untuk selalu memastikan standar kebersihan dan kesehatan lingkungan demi keamanan wisatawan.