YOGYAKARTA– Pasangan calon Pramono Anung dan Rano Karno berhasil memenangkan Pilgub Jakarta 2024 dalam satu putaran dengan perolehan suara 2.183.239 atau 50,07 persen. Berdasarkan penghitungan di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), pasangan yang diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh Anies Baswedan ini unggul di 42 dari 44 kecamatan di Jakarta, hanya kalah di Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, dan Cilincing, Jakarta Utara.
Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Dr. Muhammad Chirzin, menilai bahwa dukungan Anies Baswedan menjadi salah satu faktor utama kemenangan pasangan nomor urut 03 ini. Anies memberikan dukungan strategis di saat-saat terakhir, yang disebutnya sebagai langkah cerdas yang mengejutkan kubu lawan.
"Dukungan Anies pada injury time adalah serangan kejutan yang membuat kubu lawan tidak sempat menyusun strategi balasan," ujar Prof. Chirzin saat dihubungi Selasa, 3 Desember 2024.
Selain itu, pengaruh Anies yang masih kuat di kalangan masyarakat Jakarta turut memperkuat posisi Pramono-Rano. Meski telah dua tahun meninggalkan kursi gubernur, Anies tetap menjadi figur yang dipercaya publik. Kepemimpinannya yang dikenal mengutamakan kesetaraan dan harmoni di tengah masyarakat memberikan dorongan besar bagi pasangan ini.
Di luar dukungan Anies, kemenangan Pramono-Rano juga ditentukan oleh karakteristik pribadi masing-masing. Pramono Anung dikenal sebagai figur terpelajar, kritis, dan rendah hati. Kepribadian ini sangat disukai oleh masyarakat Jakarta yang cenderung tidak menyukai sosok arogan atau, dalam istilah Jawa, kemaki.
Sementara itu, Rano Karno, yang dikenal sebagai anak Betawi, sukses mendulang suara signifikan dari komunitas Betawi. Meski pernah menjadi pemimpin di Banten, citra Rano sebagai tokoh Betawi tetap melekat, menjadi kekuatan besar dalam Pilgub Jakarta.
Meskipun perannya diakui signifikan, Anies tetap rendah hati. Ia menyatakan bahwa kemenangan ini adalah hasil kerja kolektif dari berbagai pihak.
Faktor kemenangan Pram-Rano di Jakarta itu sangat banyak. "Saya hanya bagian kecil dari kemenangan tersebut. Tim yang bekerja untuk pemenangan begitu besar, mulai dari aktivis demokrasi, kiai, ulama, rohaniawan, hingga relawan. Semua bekerja bersama," kata Anies dalam podcast berjudul Anies dan Efek Kejut di Pilkada Jakarta yang disiarkan oleh Kompas TV, Senin, 2 Desember 2024.
Anies menambahkan bahwa figur calon tetap menjadi elemen utama. "Ibarat kita mengiklankan sebuah barang, sehebat apa pun iklannya, kalau produknya tidak baik tentu tidak akan laku. Jadi, kualitas Mas Pram dan Bang Doel itu sangat menentukan," jelasnya.
Kemenangan ini tidak hanya mencerminkan soliditas tim dan strategi, tetapi juga menegaskan bahwa figur pemimpin yang kuat dan didukung oleh tokoh dengan rekam jejak baik dapat menjadi penentu dalam persaingan politik.