Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Ditemukan di Bangkalan
Eks Ketua DPRD Jatim, Kusnadi | Foto: istimewa

BANGKALAN - Mantan Ketua DPRD Jawa Timur sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Timur Kusnadi dilaporkan hilang, sejak Rabu (4/6). Ia diduga dibawa tiga orang tak dikenal (OTK) ke Madura.

Hingga pada Senin (9/6), Kusnadi dikonfirmasi sudah ditemukan di Bangkalan, Madura dalam kondisi linglung karena tidak mengetahui detail bisa berada di kawasan tersebut.

Hal itu diungkap anak kedua Kusnadi, Teddy Kusdita Kunong. Ia menuturkan ayahnya dibawa tiga orang tak dikenal dari rumah sekaligus peternakan ayam miliknya di Dusun Wonokayun, Desa Wonokarang, Kecamatan, Balongbendo, Sidoarjo, Jawa Timur.

Teddy menuturkan beberapa hari sebelum hilangnya Kusnadi, sekitar tiga orang mencurigakan lalu-lalang di sekitar peternakan ayahnya, Senin (2/6).

"Senin (2/6) itu memang ada orang itu yang lalu-lalang di depannya kandangnya [peternakan ayamnya] bapak, di Balongnendo. Kayak baca situasi atau bagaimana gitu lo," kata Teddy saat dikonfirmasi, Minggu (8/6).

Teddy mengatakan, sejak Desember 2023, Kusnadi memang sudah tak tinggal di kediamannya di Sedati Asri Sidoarjo maupun rumahnya yang lain di Surabaya. Dia memilih menetap di peternakan ayamnya di Balongbendo.

Pada Selasa (3/6), seseorang menginap di peternakan Kusnadi. Berdasarkan penuturan pegawai, kutip Teddy, orang itu terlihat akrab dan mengobrol dengan Kusnadi yang merupakan mantan Ketua DPRD Jatim 2019-2024 itu.

"Kemudian Selasa itu ada orang yang menginap, tapi tidak satu kamar dengan Bapak. Jadi dia itu tidur di depan, di kursi bambu gitu loh. Nah, memang orang ini itu, versi pegawai saya, itu dia itu kayak akrab gitu dengan Bapak," ucapnya.

Si pegawai, kata Teddy, juga mendengar logat orang tak dikenal yang mengobrol dengan Kusnadi itu, disebutnya seperti aksen orang Madura.

"Pegawai saya itu bilang bahwa itu orangnya itu ngomong sama bapak logat-logatnya orang logat Madura," ucapnya.

Keesokan harinya, Rabu (4/6) sekitar pukul 11.00 WIB, Kusnadi dibawa orang tersebut untuk pergi. Ada satu orang yang menuntun, satu orang di dalam mobil, dan satu orang yang menunggu di tiang listrik dekat peternakan.

"Jadi ada tiga orang. Satu yang dekat sama bapak itu ngobrol, terus yang satu tunggu di tiang listrik, terus yang satunya di mobil, karena mobil dalam keadaan menyala," ucapnya.

Teddy mengatakan pegawainya sempat menanyai Kusnadi akan pulang ke peternakannya itu atau tidak pada hari yang sama. Kusnadi disebut menjawab bakal kembali kepada pegawai itu.

"Itu ditanya sama pegawai, 'Pak, pulang nggak nanti malam?' soalnya terus sampai nanti menginap enggak gitu. Soalnya pakan ayamnya habis. 'Oh, pulang kok. Saya enggak nginap kok' gitu," kata Teddy menirukan keterangan pegawainya.

Kusnadi kemudian dibawa tiga orang itu dengan mengendarai mobil. Terakhir kali, ayahnya itu terlihat memakai kemeja kotak-kotak berwarna biru dan celana jin.

Beberapa hari, sejak Rabu (4/6), Teddy mengaku sempat menelepon dan mengirim pesan ke Kusnadi via WhatsApp. Teleponnya terhubung, pesannya juga terkirim. Namun tak ada balasan.

Teddy sempat mengira ayahnya itu merajuk karena dia tak bisa mengantar Kusnadi ke Blitar, untuk menjadi pembicara di sebuah acara.

Namun, ternyata hingga Minggu (8/6) siang, Kusnadi tak kunjung pulang ke peternakan. Nomor telepon dan WhatsApp-nya yang sempat bisa dihubungi namun tak merespons, kini jadi tak aktif.

Karena itu, kata Teddy, adiknya melaporkan kejadian hilangnya Kusnadi ini ke Polsek Balongbendo Sidoarjo, dan laporannya sudah diterima dengan Nomor: STPLKO/02/VI/2025/SPKT/JATIM/SDA/BALBEN.

"Pihak kepolisian mengabari bahwa terakhir posisi Bapak saya itu di Pamekasan, Madura," ucapnya.

Hal itu membuatnya makin bingung, pasalnya ayahnya itu disebut sudah tak mau bepergian ke luar kota, dan sedang dalam perawatan akibat sakit yang diderita.

"Selasa (10/6) saya akan berkoordinasi ke Polda Jatim," ucapnya.

Ditemukan linglung

Hingga pada Senin (9/6) dini hari, Kusnadi ditemukan dalam kondisi linglung di Madura. Kabar itu diketahui setelah keluarga menyebarkan informasi orang hilang di Facebook beberapa hari ini.

Teddy mengatakan langsung menuju lokasi setelah mendapatkan informasi tersebut.

"Bapak ditemukan orang di kawasan Tanah Merah, [Bangkalan] Madura, Mas," kata anak kedua Kusnadi, Teddy Kusdita Kunong, Senin (9/6).

"Bapak saya tanya darimana saja, bapak saya seperti orang linglung. Beliau bingung tiba-tiba kok ada di Madura, padahal rumah di Sidoarjo," ucapnya.

Teddy mengatakan, menurut penuturan warga, Kusnadi tiba-tiba diturunkan dari mobil di pinggir jalan. Dia kemudian dibawa penduduk sekitar ke salah satu rumah. Kusnadi disebut tak mengalami luka atau kehilangan barang.

"Ditemukan di rumah warga di Madura, bukan keluarga ataupun teman. Dan menurut warga papa di-drop di jalan," ucapnya.

Teddy mengatakan, sampai saat ini pihak keluarga masih berusaha mengumpulkan cerita lengkap dari ayahnya. Keluarga belum mengetahui secara pasti Kusnadi menjadi korban tindak pidana penculikan, gendam atau tidak.

"Saya tidak berani mengatakan apakah ada tindak pidana atau tidak yang terpenting saat ini bapak saya sudah ditemukan dalam kondisi selamat," ucapnya.

Tedy menjelaskan ayahnya tidak mengalami luka saat ditemukan. Namun, kulit Kusnadi memerah karena efek penyakit autoimun yang diderita.

"Gak ada luka. Hanya kulit nya makin memerah efek beliau lupa minum obat karena [sakit] autoimun nya saja," imbuh Tedy.

Tedy menjelaskan sampai saat ini pihak keluarga belum menentukan akan membawa peristiwa yang dialami ayahnya ke kepolisian atau tidak. Pihak keluarga menyerahkan proses selanjutnya ke Kusnadi.

"[terkait pelaporan ke polisi] pihak keluarga menunggu keputusan papa saja. Karena setau saya papa tidak ada masalah kesehatan mental hanya masalah kesehatan fisik saja," pungkasnya.