Festival Kue Bulan: Panggung Kepercayaan Diri Siswa Program Tiga Bahasa dari  PG TK Xin Zhong Surabaya

SURABAYA - Dalam rangka menyambut puncak Festival Kue Bulan hari ini, Senin, 6 Oktober 2025, PG-TK Xin Zhong Mulyosari menggelar serangkaian acara meriah yang menjadi jendela bagi para orang tua untuk melihat hasil dari program pendidikan visioner sekolah. Di tengah riuhnya perayaan yang berlangsung sejak 3 Oktober, dari panggung pusat perbelanjaan hingga kehangatan di lingkungan sekolah, satu hal yang bersinar paling terang adalah kepercayaan diri para siswa cilik. Kemampuan mereka berkomunikasi dan berekspresi secara alami dalam tiga bahasa membuktikan bahwa Mandarin bukan lagi sekadar mata pelajaran, melainkan telah menjadi bagian dari dunia bermain mereka sejak jenjang playgroup—sebuah keunggulan fundamental dan bekal tak ternilai untuk melangkah di dunia yang semakin kompetitif.

Hari Ini di Sekolah: Eratkan Keluarga, Tanamkan Karakter

Puncak perayaan berlangsung pada tanggal 6 dan 7 Oktober di lingkungan sekolah, dengan fokus utama pada keterlibatan orang tua. PG-TK Xin Zhong Mulyosari secara khusus mengundang para orang tua untuk terlibat langsung dalam aktivitas bersama anak-anak mereka.

Acara dibuka dengan pengenalan program karakter Dizigui, di mana sekolah menekankan pentingnya sinergi dengan orang tua sebagai pendidik utama. Suasana menjadi lebih semarak saat orang tua dan anak mengikuti Zumba bersama, dilanjutkan dengan sesi keterampilan membuat kipas. Sebagai momen puncak, para siswa melakukan upacara teapai, sebuah simbol penghormatan dan kasih sayang kepada orang tua yang disambut dengan penuh suka cita.

Kilas Balik: Panggung Ekspresi di Jantung Kota

Rangkaian acara ini dimulai dengan penuh kemeriahan di Park Shanghai, Pakuwon City, pada Jumat (3/10) lalu. Di hadapan penonton, para siswa PG-TK dengan percaya diri menampilkan beragam pertunjukan, mulai dari drama legenda kue bulan, peragaan busana bersama orang tua hingga nyanyian dan tarian. Perpaduan budaya menjadi sorotan utama lewat penampilan lagu yang diaransemen dengan alunan angklung. Momen ini menjadi bukti awal dari kepercayaan diri siswa yang telah ditanamkan sekolah.

Secara keseluruhan, rangkaian Festival Kue Bulan berhasil menjadi cerminan utuh dari filosofi pendidikannya: menyeimbangkan antara panggung untuk menunjukkan bakat dan kemampuan bahasa dengan momen untuk memperkuat nilai dan ikatan keluarga. Perayaan ini diharapkan tidak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga menegaskan komitmen sekolah dalam membentuk generasi yang harmonis dan berkarakter.