
Dok. PIK
JAKARTA - Dua pameran berskala internasional akan kembali digelar di Nusantara International Convention Exhibition (NICE), kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2). Pameran Franchise & License Expo Indonesia (FLEI) dan Cafe & Brasserie Expo (CBE) dijadwalkan berlangsung pada 10–12 Oktober 2025, menandai peran NICE sebagai simpul baru industri pameran dan konvensi di Indonesia.
FLEI menjadi wadah pertemuan antara pemilik merek dan calon investor dari berbagai sektor, termasuk kuliner, pendidikan, hingga teknologi digital. Sementara CBE menyuguhkan tren dan inovasi di dunia kafe, brasserie, dan gaya hidup urban yang tengah tumbuh pesat di kalangan generasi muda.
“Sebagai venue baru dengan fasilitas modern, akses mudah, dan lokasi strategis, NICE berkomitmen menghadirkan pengalaman pameran yang berkelas internasional,” kata Managing Director NICE, Ryan Adrian, dalam keterangannya, Rabu (2/10).
Ryan menilai, dua pameran ini tidak sekadar menjadi ajang promosi bisnis, tetapi juga refleksi dari gairah ekonomi kreatif yang terus bergerak di tengah dinamika global.
“Kami ingin menjadikan NICE sebagai ruang tumbuhnya kolaborasi lintas industri tempat di mana bisnis dan budaya bisa berkembang bersama,” ujarnya.
Kawasan PIK 2, tempat NICE berdiri, kini berkembang menjadi pusat ekonomi baru di utara Jakarta. Proyek kolaborasi antara Agung Sedayu Group dan Salim Group ini berdiri di atas lahan seluas 40 hektare dengan total area lebih dari 130.000 meter persegi. Dengan 11 hall pameran, gedung konvensi berteknologi tinggi, serta ruang rapat dan area publik yang luas, NICE diposisikan untuk menandingi pusat pameran internasional di Asia.
Gelaran seperti FLEI dan CBE menjadi bagian dari dorongan berkelanjutan untuk memperkuat rantai nilai ekonomi domestik. Dalam industri franchise, keterlibatan pelaku usaha lokal dan global membuka peluang kemitraan baru yang lebih berkelanjutan.
Selain menjadi ajang bisnis, CBE juga diharapkan melahirkan wirausaha baru di sektor kuliner yang mampu bersaing di tingkat global. Tren kafe dan brasserie yang semakin beragam memperlihatkan adanya transformasi gaya hidup masyarakat urban yang kini memandang kuliner bukan sekadar konsumsi, tetapi juga ekspresi identitas dan komunitas.
Dengan dukungan fasilitas berskala global dan ekosistem bisnis yang kuat di sekitarnya, NICE diyakini akan memainkan peran strategis dalam mendefinisikan arah baru industri MICE Indonesia. “Kami ingin setiap pameran di NICE tidak hanya berdampak ekonomi, tapi juga menjadi pengalaman yang menginspirasi dan membawa manfaat luas,” tutup Ryan.