Food VLogger Farida Nurhan Buka Suara Dituding Doxing ke Codeblu
Farida Nurhan | Foto: ist

JAKARTA - Perseteruan food vlogger Farida Nurhan dan Codeblu sempat menjadi pembicaraan.

Farida pun dikabarkan sempat menyerang Codeblu secara pribadi, salah satunya membuka percakapan mertua.

Wanita yang akrab disapa Omay itu pun buka suara. Ia membantah membuka percakapan mertua Codeblu dan perihal men-doxing rekan seprofesi.

"Saya nggak menunjukkan wajahnya, cuman ngomong gini doang. Itu yang nama saja, tapi kan itu ada WA-WA (WhatsApp) dan segala macam itu bukan saya. Saya diam saja mau ngomong apa itu, bukan saya mau dicek kayak apa itu bukan saya. Saya nggak pernah menyebarkan chat," katanya ditemui di Studio Trans TV, baru-baru ini.

"Yang di live itu doang saya ngomong gitu doang. Tapi kemarin sudah ngomong sama Bang Fahmi, aku nggak nunjukin wajah," tambahnya.

Omay juga dikabarkan sempat menuding Codeblu tak memiliki dasar food and beverage (FnB).

Rupanya sosok Codeblu memiliki basic tersebut bahkan bergelar S2, menanggapi hal itu Omay menyebut harusnya punya etika saat me-review rumah makan milik Bang Madun.

"Saya sudah dengar dari seseorang tapi menurut saya orang yang punya hati nurani kalau memang punya basic FnB dan segala macamnya. Review-nya yang baik dikit kasihan gitu dong aku kasihan," kata Farida.

Omay juga menyebut seusai kemunculan Codeblu, banyak warung makan yang takut di-review. Sehingga ia menilai sang YouTuber akan mematikan UMKM.

"Yang DM saya banyak, jadi takut warungnya didatangin food vlogger, mungkin cara saya salah, saya gone to far tapi dari hati itu doang kasihan. Harusnya S2 me-review-nya nggak seperti gitu dong, masak Farida Nurhan bekas pembantu yang lulusan SD-SMP bekas pembantu bisa bertahan sampai 8 tahun dan berusaha nggak menyakitkan orang, harusnya review-nya nggak gitu dong," ungkapnya.

Omay menyebut jika Codeblu ingin menghajar secara habis-habisan, sebaiknya datang ke restoran bukan ke warung makan seperti milik Bang Madun.

"Kalau mau reveiw habis-habisan datangnya ke restoran. Kalau review-nya di UMKM yang harganya wajar-wajar saja jangan terlalu di-blast sampai maaf menyakiti, takutnya UMKM-UMKM jadi takut didatangin food vlogger," pungkasnya.