
Dok. PIK
JAKARTA - Desa Tanjung Burung kini punya wajah baru. Sungai Cisadane yang dulu penuh tumpukan sampah, perlahan tampak bersih berkat aksi kolaboratif antara relawan Tzu Chi dan karyawan Agung Sedayu Group. Melalui program CSR PIK2 bersama River Impact Indonesia (Eco Waste Bank), mereka turun langsung mengumpulkan, memilah, dan mengolah sampah menjadi produk bermanfaat.
Plastik, logam, kertas, kayu, hingga bambu yang dulunya berserakan, kini diubah menjadi kerajinan dan perabot rumah tangga. Warga pun mulai terbiasa memilah dan menabung sampah ke Bank Sampah yang kini hadir di desa itu.
“Awalnya kami pikir sampah itu cuma kotoran yang harus dibuang, tapi ternyata bisa jadi sumber rezeki kalau dikelola,” kata relawan muda bernama Siti Rahma, sambil memegang karung berisi botol plastik. Ia ikut bersama teman-teman relawan lain untuk memberi contoh langsung kepada warga.
Kegiatan bersih-bersih ini bukan hanya soal lingkungan, tapi juga perubahan pola pikir. Dulu, warga masih sering membakar sampah di halaman karena tidak ada fasilitas. Kini, mereka mulai mengelola limbah rumah tangga dengan sistem pemilahan yang lebih tertib.
Kolaborasi antara relawan, perusahaan, dan masyarakat ini menjadi bukti bahwa perubahan bisa dimulai dari hal sederhana. Satu botol plastik yang diangkat dari sungai, satu langkah menuju lingkungan yang lebih sehat.
“Kalau kita semua ikut ambil bagian, Sungai Cisadane bisa benar-benar hidup lagi,” ujar Siti mantap.
Info Detak.co | Selasa, 28 Oktober 2025 
