Gubernur Khofifah Hadiri Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi di Mapolda Jatim, Pastikan Kesiapsiagaan dan Mitigasi Bencana

SURABAYA– Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Wilayah Jawa Timur yang digelar di Lapangan Upacara Mapolda Jatim, Surabaya, Rabu (5/11).

Apel ini dipimpin langsung oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto dan dihadiri oleh Kapoksahli Pangdam V/Brawijaya Brigjen TNI Singgih Pambudi Arianto, dan jajaran Forkopimda Jawa Timur.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah mengajak seluruh stakeholder Jawa Timur membangun kesiapsiagaan untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi di puncak musim hujan. Dengan sinergitas dan kolaborasi lintas sektor diharapkan bisa meminimalisir risiko bencana yang terjadi. 

“Apel ini jadi wujud nyata, langkah antisipasi bersama meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi,” kata Gubernur Khofifah. 

“Puncak musim hujan sudah didepan mata. Maka, kita ingin mengajak seluruh pihak untuk ikut berkontribusi aktif menghadapi potensi bencana hidrometeorologi,” imbuhnya. 

Wilayah Jawa Timur, lanjut Khofifah, pada November hingga awal tahun 2026 berpotensi menghadapi bencana hidrometeorologi seperti banjir, cuaca ekstrim, longsor, gelombang tinggi hingga angin kencang yang kerap kali terjadi saat musim penghujan.

Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menyebut, apel ini digelar serentak di Provinsi maupun Kabupaten/ Kota Jawa Timur. Oleh karenanya, dirinya menginstruksikan seluruh pihak untuk terus meningkatkan kesadaran serta kesiapsiagaan terhadap risiko bencana.

“Lewat apel ini kita juga ingin personel maupun sarana prasarana peralatan penanggulangan bencana siap siaga mengantisipasi situasi darurat di wilayah Jawa Timur,” lanjutnya.

“Kita meyakini kolaborasi mulai unsur Polda Jatim, TNI, BPBD hingga Basarnas sebagai salah satu kunci melindungi keselamatan masyarakat serta meminimalkan dampak yang mungkin terjadi,” imbuhnya.

Di akhir, Gubernur Khofifah berharap agar langkah penanganan bencana yang terukur agar pencegahan bencana dapat dilakukan dan bisa membantu masyarakat yang terdampak bencana dengan maksimal.

Sementara itu, Kapolda Jawa Timur Nanang Avianto menyampaikan Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Wilayah Jawa Timur dilakukan serentak se Indonesia. Adapun tujuan dari apel kesiapan ini, lanjutnya, adalah pengecekan mulai dari SDM hingga peralatan. 

“Kita cek kembali dari mulai awak personel atau Sumber Daya Manusia nya, kemudian peralatan. Ini harus benar-benar siap karena dari kemarin mulai ada perubahan iklim musim kemarau ke musim hujan,” kata Nanang. 

“Beberapa kali juga terjadi bencana, dan inipun sudah mendekati puncaknya. Sehingga kesiapan kita harus benar-benar siap untuk bisa memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan,” tambahnya.

Nanang menambahkan, pentingnya kolaborasi baik dengan Pemerintah Daerah, TNI, BNPB bahkan stakeholder terkait termasuk masyarakat dilibatkan. Di Polda Jatim, imbuhnya, terdapat 1.400 personel gabungan yang mengikuti Apel, serta dilakukan serentak oleh jajaran Polda maupun Polres yang diikuti 6.000 personel. 

“Paling tidak kita sudah mempersiapkan diri dan selalu mengevaluasi kejadian sebelumnya. Supaya ada perbaikan dalam kegiatan pelayanan terhadap penanggulangan bencana. Kita pastikan melakukan dengan cepat dan tepat karena ini berkaitan pertolongan pada jiwa,” pungkasnya.