
SURABAYA– Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meluncurkan inovasi OM@H Mobile Soetomo (Outreach Medical At Home) dalam peringatan HUT ke-87 RSUD Dr. Soetomo di Gedung Pusat Diagnostik Terpadu RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Rabu (29/10).
Layanan kesehatan berbasis mobilitas ini akan menjadi garda terdepan dalam memperluas jangkauan layanan rumah sakit sehingga lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Inovasi-inovasi ini membuktikan bahwa RSUD Dr. Soetomo bukan sekadar rumah sakit rujukan, tetapi center of excellence yang mengintegrasikan pelayanan klinis, pendidikan, riset, dan pengabdian masyarakat dalam satu sistem yang saling memperkuat,” tegasnya.
Dikatakan Khofifah layanan ini sudah menjadi mimpi lamanya untuk menghadirkan layanan kesehatan hingga menjangkau sampai ke rumah-rumah masyarakat.
“Ini bisa menjadi ujung tombak juga ketika ada pasien yang membutuhkan layanan kesehatan secara paliatif. Karena banyak juga pasien yang misalnya sudah dalam kondisi berat tapi ingin di rawatnya di rumah supaya bisa tetap dekat keluarga dan lain-lain,” tegasnya.
Termasuk untuk memberikan layanan pada pasien yang sudah stadium akhir yang ingin perawatan medis namun tetap di lingkungan keluarga. Pasien geriatri biasanya ingin di rawat di rumah namun tetap dalam perawatan yang terstandar dan tetap diawasi oleh tenaga medis. Di situlah Inovasi OM@H Mobile Soetomo menjawab kebutuhan tersebut.
Lebih lanjut Gubernur Khofifah pun menegaskan di usianya yang masuk ke 87 tahun, RSUD Dr. Soetomo saat ini bisa disebut ssebagai center of excellence di bidang pelayanan, pendidikan, riset, dan inovasi kesehatan nasional.
“Delapan puluh tujuh tahun adalah perjalanan panjang yang menunjukkan kedewasaan kelembagaan dan keteguhan komitmen. RSUD Dr. Soetomo telah tumbuh menjadi pusat layanan kesehatan rujukan nasional sekaligus rumah harapan bagi masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Timur,” ujar Khofifah.
Menurutnya, tema HUT tahun ini yaitu Sustainability Caring of Life dengan semangat ‘Soetomo Impact–Driven Innovation’ merefleksikan transformasi RSUD Dr. Soetomo menuju rumah sakit yang tidak hanya unggul dalam layanan klinis, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat luas.
“Inovasi bukan sekadar menciptakan sesuatu yang baru, tetapi tentang bagaimana setiap langkah di rumah sakit ini memberikan dampak nyata bagi kehidupan masyarakat. RSUD Dr. Soetomo telah menunjukkan inovasi yang terukur, terintegrasi, dan membawa manfaat langsung bagi pasien,” ungkapnya.
Sebagai wujud nyata semangat inovasi tersebut, Gubernur Khofifah mengapresiasi sejumlah terobosan strategis yang diluncurkan RSUD Dr. Soetomo, seperti Panduan Praktik Klinik (PPK) Bersama untuk penanganan Meningitis TB, Stroke Iskemik, dan Urologi; serta reaktivasi Tim Transplantasi Hati sebagai tonggak baru pelayanan multidisiplin.
Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan bahwa kehadiran PPK Bersama akan menjadi langkah penting dalam pemerataan mutu layanan di seluruh rumah sakit di Jawa Timur.
Melalui standar klinis yang seragam, sistem rujukan akan berjalan lebih efisien, kolaborasi antar rumah sakit semakin kuat, dan masyarakat di seluruh daerah akan memperoleh layanan kesehatan yang berkualitas dan setara.
Dalam konteks kebijakan nasional, termasuk implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Khofifah menilai bahwa rumah sakit harus mampu beradaptasi dengan paradigma baru yang menempatkan pasien sebagai mitra aktif dalam proses penyembuhan.
“Melalui konsep co-production, pasien bukan hanya penerima layanan, tetapi bagian dari tim penyembuhan. Pendekatan ini akan menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama antara tenaga medis dan pasien, sehingga menghasilkan proses pemulihan yang lebih berkelanjutan,” tuturnya.
Selain itu, Khofifah juga memberikan apresiasi atas penghargaan yang diterima RSUD Dr. Soetomo sebagai hospital patient-centered care. Penghargaan tersebut, kata dia, menegaskan bahwa rumah sakit ini tidak hanya unggul dalam aspek medis, tetapi juga dalam aspek kemanusiaan.
“RSUD Dr. Soetomo telah menumbuhkan budaya care and compassion di setiap lini pelayanannya. Pelayanan yang tidak hanya menyembuhkan, tetapi juga menenangkan, inilah ciri khas rumah sakit yang berkelas dunia,” ujarnya.
Dalam kerangka besar pembangunan daerah, RSUD Dr. Soetomo juga menjadi salah satu wajah nyata dari semangat “Jatim Tangguh, Terus Bertumbuh”, di mana ketangguhan sistem kesehatan menjadi fondasi utama bagi pertumbuhan sosial dan ekonomi masyarakat.
“Ketangguhan kesehatan adalah bagian dari ketangguhan daerah. Melalui dedikasi, kompetensi, dan inovasi yang berkelanjutan, RSUD Dr. Soetomo telah menjadi pilar penting dalam memastikan masyarakat Jawa Timur terus tumbuh dengan sehat, tangguh, dan berdaya saing,” tutur Khofifah.
Sebagai Unit Organisasi Bersifat Khusus (UOBK) di bawah Pemerintah Provinsi Jawa Timur, RSUD Dr. Soetomo juga menjadi contoh nyata implementasi misi Nawa Bhakti Satya, khususnya Bhakti Jatim Sehat. Melalui digitalisasi layanan, penguatan riset, dan kolaborasi lintas sektor, RSUD Dr. Soetomo terus menjadi pelopor semangat “Gerbang Baru Nusantara” di bidang kesehatan — membuka akses, kolaborasi, dan inovasi dari Jawa Timur untuk Indonesia.
“RSUD Dr. Soetomo harus terus memperkuat perannya sebagai center of excellence di bidang kesehatan. Tidak hanya unggul di Jawa Timur, tetapi juga menjadi rujukan nasional bahkan regional, dengan inovasi yang berorientasi pada dampak nyata bagi masyarakat. Selamat sukses 87 tahun RSUD Dr. Soetomo. InsyaAllah, RSUD Dr. Soetomo tangguh, terus bertumbuh, dan terus melaju,” pungkas Khofifah.
Sementara itu, Direktur RSUD Dr. Soetomo Prof. Dr. Cita Rosita Sigit Prakoeswa menyampaikan bahwa tema “Sustainability Caring of Life” mencerminkan komitmen civitas hospitalia RSUD Dr. Soetomo untuk menumbuhkan dan mempertahankan kepedulian yang berkelanjutan — sebuah semangat menjaga kehidupan secara holistik dari masa kini hingga generasi mendatang.
“Sustainability Caring of Life memiliki tiga pilar utama, yaitu bagaimana kita merawat Planet atau Bumi, merawat People yakni seluruh keluarga besar Soetomo dan para pasien, serta merawat Profit atau keberlanjutan ekonomi agar dapat mendukung Planet dan People,” ujarnya.
“Dengan tiga pilar ini, kami bertekad menjaga keseimbangan antara keberlanjutan lingkungan, kesejahteraan manusia, dan keberlangsungan institusi,” imbuhnya.
Info Detak.co | Rabu, 29 Oktober 2025 
