Gubernur Pramono Bentuk Task Force untuk Reaktivasi dan Pengembangan Kawasan TOD Kota Tua

Kota Tua - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, bersama Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani, meninjau langsung kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, pada Sabtu (18/10). Kunjungan tersebut bertujuan melihat langsung kesiapan rencana reaktivasi dan pengembangan kawasan berbasis Transit Oriented Development (TOD) di wilayah bersejarah itu.

Gubernur Pramono menegaskan, Pemprov DKI Jakarta dan pemerintah pusat akan memperkuat kolaborasi untuk mempercepat revitalisasi Kota Tua agar menjadi destinasi unggulan yang memadukan fungsi budaya, seni, dan ekonomi kreatif.

“Hari ini, saya mendapat kehormatan mendampingi Pak Menteri Investasi sekaligus CEO Danantara. Kami melihat bahwa pembenahan Kota Tua harus dilakukan secara terstruktur dan berkelanjutan melalui kerja sama erat antara pemerintah pusat dan Pemprov DKI,” ujar Gubernur Pramono.

Sebagai langkah awal, Pemprov DKI bersama pemerintah pusat membentuk Task Force khusus beranggotakan unsur pemerintah pusat, Pemprov DKI Jakarta, BUMN, BUMD, serta sektor swasta. Tim ini akan memperjelas pembagian peran dalam proses reaktivasi kawasan, mulai dari pembangunan infrastruktur dasar hingga pengembangan fungsi ekonomi dan sosialnya.

“Task Force ini akan memetakan secara rinci tanggung jawab masing-masing pihak, baik Pemprov DKI, pemerintah pusat, maupun peluang keterlibatan sektor swasta,” ungkap Gubernur Pramono.

Pada tahap awal tahun 2026, Pemprov DKI akan fokus memperbaiki sarana dan prasarana dasar, seperti jalan, sungai, dan jalur pedestrian. Langkah tersebut menjadi fondasi penting sebelum memasuki tahap pembangunan lanjutan dan penataan fungsi ruang.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Pramono juga mengungkapkan rencana pemindahan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ke kawasan Kota Tua. Menurutnya, langkah ini akan memperkuat posisi kawasan tersebut sebagai pusat seni, budaya, dan ekonomi kreatif yang hidup dan inklusif.

“Kawasan heritage seperti ini memerlukan banyak talenta seni yang mampu berimprovisasi. Kami ingin menjadikan Kota Tua sebagai ruang berkarya bagi para seniman, sekaligus memperkuat karakter kawasan cagar budaya agar naik kelas,” paparnya. “Namun, sebelum IKJ benar-benar dipindahkan, infrastruktur kawasan harus siap, termasuk penyelesaian MRT Fase II dari Bundaran HI ke Kota.”

Gubernur Pramono menargetkan kesiapan penuh kawasan Kota Tua untuk menyambut dua momentum penting, yaitu perayaan 500 Tahun Jakarta pada 2027 dan selesainya jalur MRT ke Kota Tua pada 2029.

“Pada 2027 pembangunan di atas tanah diharapkan rampung, lalu fokus beralih ke konstruksi bawah tanah. Dengan selesainya MRT pada 2029, Kota Tua akan siap menjadi hub baru Jakarta yang menarik wisatawan dari berbagai negara,” tuturnya.

Sementara itu, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, mengapresiasi langkah cepat Pemprov DKI dan memastikan dukungan penuh pemerintah pusat.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif Pak Gubernur Pramono Anung untuk menghidupkan kembali Kota Tua sebagai ikon baru Jakarta. Banyak gedung di kawasan ini milik BUMN seperti Bank Mandiri, PT Pos, dan PT KAI, sehingga koordinasi lintas sektor menjadi kunci,” ujar Menteri Rosan.

Pemerintah pusat akan segera berkoordinasi dengan BUMN pemilik aset di kawasan tersebut untuk memastikan perawatan dan revitalisasi gedung berjalan sesuai ketentuan cagar budaya.

“Kami pastikan revitalisasi dilakukan tanpa menghilangkan nilai heritage-nya. Ini kerja kolektif yang memerlukan sinergi besar antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan pelaku ekonomi kreatif. Dengan kolaborasi yang kuat, saya yakin rencana ini bisa terwujud sesuai harapan,” tandasnya.