Guru Pilar Perjalanan Hidup, Anies Ajak Masyarakat Beri Diskon Khusus

JAKARTA – Hari ini, Senin, 3 Februari 2025, ratusan dosen yang tergabung dalam Aliansi Dosen Kemdiktisaintek Seluruh Indonesia (Adaksi) melakukan unjuk rasa di sekitar Tugu Kuda, Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat (Jakpus). Mereka menuntut pemerintah agar segera membayarkan tunjangan kinerja (tukin) yang telah bertahun-tahun tidak mereka terima.

Entah sengaja atau pun tidak untuk menyikapi aksi unjuk rasa para dosen yang sedang menuntut haknya tersebut, tokoh perubahan Anies Baswedan mengunggah cuitan di akun X pribadinya, @Aniesbaswedan, terkait dengan guru. Anies memang telah lama dikenal tokoh yang sangat dekat dan sangat memuliakan guru.

Unggahan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 tersebut dilengkapi dengan tayangan video yang menggambarkan ketika dia menjadi Menteri Pendidikan sedang mengunjungi sebuah bengkel sepeda motor di dekat kampus Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Bengkel tersebut memberikan diskon 50 persen yang ditujukan khusus untuk para guru yang melakukan service sepeda motor di bengkelnya.

“Guru adalah pilar dalam perjalanan hidup banyak dari kita, namun kesejahteraan mereka sering kali masih jauh dari layak. Meskipun amat jelas menjadi tugas utama pemerintah, tapi masyarakat juga memiliki peluang untuk berkontribusi,” demikian dikutip dari akun X Anies yang diunggah sekira pukul 7:19 WIB malam.

Dalam unggahan yang diberi label #AniesAmbilKeputusan tersebut, Anies  bercerita tentang langkah sederhana ketika dirinya memegang amanah sebagai Menteri Pendidikan, yakni mengajak masyarakat luas untuk memberikan diskon khusus kepada para guru, memprioritaskan mereka dalam antrean, dan berbagai upaya lain yang berfokus pada penghormatan dan pengakuan atas jasa mereka.

“Sambutan saat itu cukup hangat, bahkan perusahaan besar seperti Garuda Indonesia turut berpartisipasi,” katanya.

“Apa pelajaran yang bisa kita ambil dari kebijakan ini? Empati sebagai strategi. Memahami kebutuhan mendalam dari pelanggan dan para pemegang kepentingan bisa menjadi landasan untuk menciptakan solusi nyata,” imbuhnya.

Pesan kepada para profesional dan pebisnis, Anies menyampaikan bahwa ini adalah peluang, “bagaimana kita bisa mengintegrasikan empati ke dalam layanan, produk, atau kebijakan perusahaan? Dengan langkah sederhana, kita tidak hanya membantu individu, tetapi juga menciptakan ekosistem yang lebih baik untuk masyarakat luas,” ujarnya.

Sedangkan dalam tayangan videonya, Anies mengatakan bahwa guru adalah profesi yang mulia. Di sisi lain ada  tantangan yang nyata dihadapi oleh para guru, yakni ada biaya hidup yang terkadang tidak seimbang atau lebih kecil dari pendapatannya.

“Nah ketika kami bertugas di kementerian (Kementerian Pendidikan), kami sampaikan ajakan kepada masyarakat untuk mengurangi pengeluaran guru. Sebab terpenting adalah ada selisihnya.

“Jadi bukan hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga mengurangi pengeluaran guru. Sehingga ada selisih untuk ditabung,” ujar Anies.

“Bahwa meningkatkan pendapatan guru itu baik dan penting, dan itu tugas negara dan pengelola lembaga pendidikan, tetapi kepada seluruh masyarakat juga diimbau memberikan diskon untuk mengurangi pengeluaran guru, sehingga selisihnya abisa ditabung,” imbuhnya.

“Mudah-mudahan dengan cerita ini, yuk kita sama-sama berikan diskon kepada guru kalau mereka berbelanja, berobat ke Rumah Sakit, atau fasilitas jasa lainnya, sebagai rasa hormat kepada guru karena mereka telah berjasa kepada kita bisa terdidik dan memiliki masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.