IDW 2025: Desain Bukan Hanya Estetika, Tapi Bahasa Universal yang Menyatukan
Dok. PIK2

JAKARTA - Di balik semarak Indonesia Design Week (IDW) 2025, CEO Indonesia Design District (IDD) Ipeng Widjojo meyakini bahwa desain memiliki peran jauh lebih besar daripada sekadar tampilan visual.

“IDW adalah perayaan kreativitas, kolaborasi, dan inovasi. Tema tahun ini, Identitas, menunjukkan bagaimana desain melampaui estetika untuk menjadi refleksi identitas, cerita, penerimaan, dan inovasi,” kata Ipeng.

Baginya, desain adalah bahasa universal yang bisa menghubungkan berbagai elemen masyarakat. Dari brand besar, komunitas, hingga desainer muda, semua bisa duduk bersama di dalam satu ekosistem yang sama.

“Budaya, perusahaan, dan kreativitas membentuk naratif desain yang berbeda, menghubungkan semangat lokal dengan audiens internasional,” ujarnya.

Visi itu sejalan dengan lahirnya IDD sebagai pusat desain dan furnitur terbesar di Indonesia. Kawasan seluas 12 hektare ini bukan sekadar kompleks ritel, tetapi wadah yang didesain untuk memfasilitasi kolaborasi lintas disiplin. IDW pun hadir sebagai panggung tahunan untuk merayakan ide-ide baru sekaligus memperkuat jejaring kreatif.

Menurut Ipeng, Indonesia memiliki peluang besar untuk tampil lebih percaya diri di panggung dunia.

“Melalui program dan kolaborasi, kami berharap IDW dapat melahirkan ide-ide baru, sekaligus menciptakan hubungan lebih erat antara desainer, brand, dan masyarakat di Indonesia maupun luar negeri,” tuturnya.

Dengan pesan itu, Ipeng menegaskan IDW 2025 bukan hanya tentang pameran, tetapi tentang keberanian mengangkat identitas bangsa melalui desain. Sebuah ajakan agar industri kreatif Indonesia tidak hanya jadi penonton, tapi ikut menjadi pemain utama dalam percakapan desain global.