Geisz Chalifah.
Kadang ada orang yang dapat data sepotong lalu bikin monolog yang berisi kedunguan. Seolah - olah dia paham segalanya kemudian memberi penilaian sepihak tanpa berdasarkan data yang lengkap.
Bahkan Sobari sendiri terkejut setelah saya memberi penjelasan kronologis. Dia bertanya: Jadi anda juga Paramadina?
Saya menjawab dengan tersenyum: Awal Paramadina di gedung Utama buncit raya. Bukan hanya belum ada kampus. Bahkan pikiran mendirikan kampus pun saat itu belum ada.
Saya disitu bersama 11 nama lain yang saya sebutkan tadi. Silahkan dikonfirmasi kenama - nama yang saya sebutkan itu.
Banyak hal lainnya di jaman itu selain dikumpulkan oleh Cak Nur 12 orang yang saya sebut namanya.
Ada pula Forum Indonesi Muda yang difasilitasi oleh Harian Kompas. Setiap bulan kami berdiskusi di gedung Kompas. Pengisinya materinya diantaranya adalah Romo Magnis. Cak Nur, Cak Dur, Bang Ekky Syahrudin. Rahman Toleng dllnya. Selain perwakilan diantara kami sendiri (Mahasiswa) di masa itu.
Ada pula forum yang digagas oleh Alm Mas Adi Sasono (LSI). Alm Mas Arif Budiman dll salah seorang pengisi materinya.
Ada pula lembaga kajian yang dikordinir oleh Mas Dawam Rahardjo (LSAF) Lembaga Studi Agama dan Filsafat. Tempatnya di Jalan Empang Tiga Pasar Minggu (Sekarang Nama jalannya Kalibata Timur Raya.)
Ada pula forum yang difasilitasi oleh LP3ES. Bang Fachry Ali, Mas Dawam Rahardjo, Aswad Mahasin dll. Ada majalah Prisma terbitan LP3ES yg setiap terbitannya menjadi bahan diskusi para aktifis kelompok study di masa itu.
Saya pribadi selain menjadi Vice Presiden Isafis. Juga sebagai ketua Kelompok Studi Pena di masa itu. Semuanya masih hidup dan bisa dikonfirmasi.
Kalau mau menilai seseorang, sebaiknya pelajari latar belakangnya dengan baik dan pilih-pilih. Jangan ngasal. Supaya ga malu2in diri sendiri akhirnya.
Dia pikir gue baru “lahir/ada” setelah adanya Anies.