
Pak Prabowo Subianto , semakin ke sini saya makin heran, kenapa para pejabat terlihat selalu mengingkari bahwa ekonomi kita ada masalah. Memang secara makro kita tumbuh, tapi rilis BPS mengatakan ada bagian kelompok menengah yang turun kelas menjadi 'inspiring middle class', satu strip di atas miskin atau hampir miskin atau apalagi namanya terserah saja. Yang kedua, rilis tentang naiknya kesenjangan.
Pak, hampir empat puluh tahun saya menekuni bidang yang sama dengan kompetensinya Bu Sri Mulyani. Jadi saya tahu tak mungkin beliau tak paham bahwa ekonomi masyarakat ada masalah.
Kalau rilis BPS confirmed dengan apa yang dirasakan banyak masyarakat, tak mungkin keadaannya sepenuhnya baik. Kalau BPS dan masyarakat mengatakan A, tak mungkin faktanya A invers (berkebalikan dengan A). Tidak logis Pak. Oleh sebab itu jangan muncul dengan pernyataan yang berkebalikan.
Kalau Pak Prabowo ingin membuat penjelasan yang ingin menenangkan, bukan begitu caranya. Itu malah makin menyakinkan masyarakat bahwa pemerintah mengingkari dan tidak peka. Berikan statement yang searah. Akuilah ada masalah yang harus dihadapi, sambil terus tunjukkan langkah kongkrit menyelesaikan masalah, fokus pada masalah nyata yang dirasakan.
Bicara dropnya IHSG adalah hal normal, bagusnya program Danantara, hilirisasi, MBG, pembangunan kilang minyak, dan seabrek lain, menjadi absurd jika selalu denial apa yang dirasakan masyarakat. Belum lagi komentar kepala kantor komunikasi kepresidenan tentang kepala babi dan kepala program MBG seolah lapangan kerja tak urgen, benar-benar absurd parah. Itu akan memperburuk situasi, investor juga akan ragu masuk bila pemerintah dianggap tidak logis. Bu Sri Mulyani jelas tahu bahwa bekerjanya pasar, produksi, konsumsi adalah makin logis (rasional) di dunia yang makin terbuka informasinya.
Jadi Pak, jangan bertahan dengan pernyataan-pernyataan tak logis denial. Akuilah ada masalah, silahkan pakai terminologi apa saja, namun sejalan dengan apa yang dirasakan masyarakat. Pengakuan itu penting bagi masyarakat, karena itu adalah kejujuran, kredibilitas.
Berubahlah Pak.
Firman Rosjadi, anak bangsa Indonesia