
Dua tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo resmi meninggalkan pelatnas PBSI. (Foto: PBSI)
JAKARTA - Atlet tunggal putra Indonesia Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo resmi keluar dari pemusatan latihan nasional PP PBSI Cipayung. Wakil Ketua Umum PBSI Taufik Hidayat menuturkan keputusan kedua pemain itu sudah melalui diskusi dengan federasi.
Taufik mengatakan bahwa keputusan mundur dari pelatnas bukan keputusan yang mendadak.
“Mereka akan berlatih di luar pelatnas, basis klub di luar sistem pelatnas. Namun saya tegaskan, ini bukan perpisahan bukan pula jarak antara Jojo dan Chico dengan PBSI,” kata dia di Pelatnas PBSI Cipayung pada Kamis, 15 Maret 2025.
Taufik menuturkan bulu tangkis Indonesia tengah melakukan transformasi menuju sistem pembinaan yang lebih adaptif, fleksibel, namun tetap terukur dan bertanggungjawab.
“Di mana pun Jojo dan Chico berlari, semangatnya tetap merah putih untuk Indonesia. Saya yakin Jonatan dan Chico ini mungkin dari waktu mulai main bahwa tujuan itu membawa dan memberikan yang terbaik prestasinya untuk bangsa dan negara ini, untuk Indonesia,” ujar Taufik.
Peraih gelar juara Olimpiade Athena 2004 itu menuturkan sekarang juga meyakini Jonatan dan Chico punya komitmen yang sama untuk menorehkan prestasi di bulu tangkis.
“Kami telah berdiskusi panjang sejak akhir tahun lalu. Jojo menyampaikan dengan sangat terbuka bahwa saat ini dia sedang menjalani fase baru dalam kehidupan pribadi menjadi kepala keluarga. Lokasi tempat tinggalnya yang cukup jauh dari Cipayung dan tanggung jawabnya sebagai suami membuat ia mempertimbangkan untuk mengambil pendekatan latihan yang lebih fleksibel dan efisien secara waktu dan energi,” katanya.
Sementara untuk Chico, kata Taufik, PBSI telah berdiskusi agar sang pemain mencoba hal baru di luar Pelatnas PBSI Cipayung.
“Chico memutuskan untuk mencoba hal baru dengan berkarier di luar seperti seniornya Jonatan,” katanya.
Taufik menuturkan PBSI menghormati keputusan para atlet karena melihat tanggung jawab Jojo dan Chico tidak hanya sebagai atlet tapi juga sebagai manusia seutuhnya.
“Inilah bentuk kedewasaan dan profesionalisme yang kami hargai. Kami juga menilai bahwa dalam pendekatan ini PBSI tetap hadir dalam bentuk koordinasi teknis, pembinaan dan dukungan untuk setiap pertandingan yang Jojo dan Chico wakili atas nama Indonesia,” tuturnya.