Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Panjang Diselidiki, 12 Tewas
Dok. Humas Polri

PADANG PANJANG - Kepolisian Republik Indonesia terus mendalami penyebab kecelakaan tragis yang melibatkan bus Antar Lintas Sumatera (ALS) dengan nomor polisi B 7512 FGA, yang diduga mengalami rem blong di depan Terminal Bukit Surungan, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5). Insiden ini menewaskan 12 orang dan melukai 23 penumpang lainnya.

Mabes Polri langsung turun tangan mengawal proses investigasi, dengan meninjau lokasi kejadian, memeriksa kondisi fisik bus, dan menjenguk para korban yang masih dirawat di RSUD Padang Panjang. Langkah ini menunjukkan keseriusan aparat dalam mengusut tuntas penyebab kecelakaan maut tersebut.

Kasubditlaka Ditgakkum Korlantas Mabes Polri, Kombes Pol Ruben Verry Takaendengan, menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung dan melibatkan tim gabungan dari Korlantas, Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah III Sumbar, serta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

“Kami masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan. Nanti hasilnya akan kami sampaikan secara resmi,” ujarnya, Rabu (7/6/2025).

Soal kelayakan bus sebelum insiden, Kombes Ruben mengatakan bahwa hal itu masih dalam proses penyelidikan oleh tim Polda Sumbar. “Kami telah menyiapkan alat-alat investigasi untuk mengidentifikasi faktor-faktor teknis dan non-teknis yang menyebabkan kecelakaan,” jelasnya.

Melihat karakteristik geografis Padang Panjang yang didominasi jalan menanjak dan menurun, ia mengimbau pemerintah daerah untuk mempertimbangkan pembangunan jalur penyelamatan di titik-titik rawan. “Selain itu, PO bus juga wajib melakukan pengecekan rutin dan uji KIR secara berkala untuk menjamin keselamatan penumpang,” tambahnya.

Usai meninjau lokasi dan kondisi bus di terminal, rombongan Korlantas Mabes Polri melanjutkan kunjungan ke RSUD Padang Panjang untuk melihat langsung kondisi para korban luka, termasuk seorang anak yang masih menjalani perawatan intensif.

Hingga saat ini, pihak kepolisian bersama instansi terkait terus mengumpulkan data dan bukti teknis guna memastikan tanggung jawab dan langkah pencegahan di masa depan agar tragedi serupa tidak terulang.