JAKARTA - Di Desa Muara, Kecamatan Teluknaga, Tangerang, sebuah ruang sederhana mendadak berubah menjadi tempat penuh tawa. Anak-anak berlari kecil, menyambut relawan yang datang membawa buku, permainan, dan lagu. Itulah wajah Pojok Literasi, program CSR PIK2 bersama Yayasan Buddha Tzu Chi, yang menjadi oase pendidikan di tengah desa pesisir.

Pojok Literasi lahir bukan sekadar mengajarkan huruf atau angka. Relawan karyawan Agung Sedayu Group yang bergabung di dalamnya hadir dengan semangat kebersamaan: mendampingi anak-anak, bermain bersama, hingga menyalakan rasa percaya diri.

Sinta, siswi kelas 2 SD, tampak antusias mengikuti sesi menari. Dengan rambut dikepang rapi, ia mengaku berani tampil di depan teman-temannya.

“Aku senang bisa menari sama teman-teman. Jadi nggak malu lagi,” ucapnya lirih, sembari tersenyum bangga.

Di sini, literasi dimaknai lebih luas. Anak-anak tidak hanya membaca buku, melainkan juga belajar mengekspresikan diri. Dari permainan sederhana, mereka menemukan keberanian untuk berbicara, bernyanyi, bahkan menari.

Tanggal 25 September 2025 tercatat sebagai hari yang menyalakan asa. Dari ruang kecil di Desa Muara, tumbuh kesadaran bahwa pendidikan bukan hanya tentang isi kepala, tetapi juga tentang hati yang gembira.