Kolaborasi Ubaya, Undika, dan Kemendikbudristek Tingkatkan Produksi Anyaman Bambu di Rumah Produksi Bhima Aneka Besek
Foto Bersama Tim Universitas Surabaya, Universitas Dinamika, dan Bhima Aneka Besek

JOMBANG-Universitas Surabaya (UBAYA) berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengadakan Pelatihan dan Pendampingan Pengoperasian Mesin Pemotong dan Penipis Bambu di Rumah Produksi Bhima Aneka Besek, Jombang. Kegiatan yang dilaksanakan hari Kamis, 13 September 2024 bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam produksi anyaman bambu, terutama dalam persiapan bahan baku yang menjadi kendala utama.

Rumah Produksi Bhima Aneka Besek, yang telah berdiri sejak 1999 dan di kelola oleh Pak Arief beserta istrinya Ibu Etika, telah berkembang menjadi pusat produksi anyaman bambu yang melibatkan 150 warga yang tersebar di beberapa desa di wilayah Jombang. Selama proses pelatihan, Ibu Etika mengungkapkan bahwa peningkatan efisiensi sangat penting untuk memenuhi permintaan yang semakin besar. “Permintaan produk anyaman bambu di pasar semakin meningkat bisa 100 sampai 200 anyaman perhari, tapi saat ini kami terkendala akan lamanya produksi dan pengolahan bahan baku bambu hingga siap dianyam.” ujar Ibu Etika. Selama ini mereka menghadapi tantangan dalam proses pengolahan bahan baku yang masih melakukan pemotongan dan penipisan bambu secara manual dengan menggunakan gergaji kayu dan pisau. Ini membutuhkan waktu yang lama dan menghambat proses produksi.

Ibu Siti Zahro, dosen Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya, sebagai ketua pelaksana, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan menjadi solusi akan kapasitas produksi dari Rumah Produksi Bhima Aneka besek yang terbatas guna memenuhi permintaan pasar yang semakin besar.

“Solusi yang ditawarkan tim kami adalah mengubah sistem produksi dari cara manual menggunakan gergaji kayu dan pisau, digantikan menjadi mesin. Dengan mesin baru yang diperkenalkan dalam pelatihan ini, diharapkan kapasitas produksi yang semula mampu mengolah sekitar 15 batang bambu per hari dapat meningkat hingga 3-4 kali lipat dari proses produksi sebelumnya,” terang Ibu Siti Zahro

Dalam kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Pengoperasian Mesin Pemotong dan Penipis Bambu tersebut, pekerja Bhima Aneka Besek mendapatkan pemahaman dan bimbingan dari tim Universitas Surabaya tentang prosedur pengoperasian serta standar keamanan dan keselamatan dalam pengoperasian mesin pemotongan dan penipisan bambu.

“Mesin baru akan sangat membantu dalam mempercepat proses persiapan bahan baku, yang selama ini menjadi kendala proses produksi kami.” ujar salah satu pekerja Rumah Produksi Bhima Aneka Besek.

Pelatihan Penggunaan Alat Pemotong dan Penipis Bambu ini merupakan salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat dosen Ubaya dan Universitas Dinamika  yang didanai oleh DRTPM Kemendikbudristek tahun 2024, dengan judul PM-UPUD Peningkatan Inovasi, Digitalisasi, dan Manajemen Pemasaran Produk Unggulan Anyaman Pandan dan Bambu di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Tim pelaksana program ini adalah Ibu Siti Zahro sebagai ketua, Hany Mustikasari, Faizal Susilo Hadi dari Universitas Surabaya dan Tri Sagirani dari Universitas Dinamika.

Dengan pengadaan, pelatihan, dan pendampingan mesin pemotong dan penipis bambu ini diharapkan tidak hanya meningkatkan proses produksi di Bhima Aneka besek, tetapi juga membantu meningkatkan kualitas dari produk anyamannya. Harapannya dikemudian hari produk-produk ini dapat menembus pasar internasional. (*)