JAKARTA - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Choirul Anam, mengungkapkan bahwa terdapat bekas memar dan lebam pada tubuh diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan. Informasi ini diperoleh Anam berdasarkan penjelasan dari tim dokter forensik yang menangani pemeriksaan jenazah Arya.

"Dokter forensik menjelaskan secara rinci bagian tubuh mana yang mengalami memar dan lebam, serta alasan medis di balik terjadinya luka-luka tersebut," ujar Anam saat ditemui di Polda Metro Jaya pada Senin, 28 Juli 2025.

Meski demikian, Anam enggan menyampaikan penyebab pasti munculnya memar dan lebam tersebut.

"Biarlah Polda Metro Jaya yang menyampaikan secara resmi," katanya.

Anam yang juga mantan Komisioner Komnas HAM ini menambahkan bahwa kesimpulan mengenai penyebab kematian Arya sebenarnya sudah ditemukan oleh penyidik. Polisi tinggal menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkannya kepada publik.

"Sebenarnya sudah siap diumumkan," ujarnya.

Kompolnas bersama Komnas HAM hadir dalam gelar perkara yang digelar di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada Senin pagi. Dalam agenda tersebut, kepolisian memaparkan hasil temuan mereka sepanjang proses penyelidikan kasus kematian Arya Daru.

Pihak kepolisian juga menghadirkan sejumlah ahli untuk menjelaskan hasil analisis mereka. Para ahli yang diundang meliputi spesialis kedokteran forensik, ahli digital forensik, hingga psikolog forensik.

Sebelumnya, Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Reonald Simanjuntak, menyampaikan bahwa hasil pemeriksaan laboratorium forensik dalam kasus ini telah diterima oleh tim penyidik.

"Hasil labfor sudah keluar, dan akan disampaikan nanti," kata Reonald pada Jumat, 25 Juli 2025.

Meski demikian, Reonald belum memastikan kapan hasil tersebut akan diumumkan secara resmi.

"Saat ini masih dalam tahap sinkronisasi. Semua bukti terus dikumpulkan untuk memastikan fakta yang sebenarnya," jelasnya.

Sebagai informasi, Arya Daru Pangayunan ditemukan meninggal dunia di kamar kos Guest House Gondia, Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa pagi, 8 Juli 2025. Saat ditemukan, wajahnya terbungkus plastik dan dililit lakban kuning.