Kronologi Hilangnya Peserta Demo Agustus dan Penemuan Dua Kerangka di Gedung ACC Kwitang
Foto: istimewa

JAKARTA - Penemuan dua kerangka manusia dalam kondisi hangus di Gedung Astra Credit Companies (ACC), Kramat Kwitang, Jakarta Pusat, memunculkan kembali pertanyaan besar seputar hilangnya dua peserta demonstrasi yang belum ditemukan sejak Agustus lalu.

Gedung ACC sendiri diketahui terbakar pada 2 September 2025, saat massa aksi membakar bangunan itu dalam kericuhan di depan Markas Komando Brigade Mobil (Mako Brimob) Kwitang. Dua bulan berselang, pada Kamis, 30 Oktober 2025, tim teknis gedung yang tengah memeriksa struktur bangunan menemukan dua kerangka manusia tertimbun di bagian plafon.

“Kondisi kerangka sudah hangus dan sulit dikenali bentuknya,” ujar Kepala Polres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro, Jumat, 31 Oktober 2025.

Kedua kerangka tersebut telah dikirim ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk pemeriksaan forensik. Kepala RS Polri, Brigadir Jenderal dr. Prima Heru Y., membenarkan pengiriman jenazah tersebut.

“Benar, kami menerima dua kerangka dari Polsek Senen untuk pemeriksaan lanjutan,” ujarnya melalui pesan singkat.

Pihak kepolisian kini tengah membandingkan DNA kedua kerangka dengan sampel milik keluarga Muhammad Farhan Hamid dan Reno Syahputradewo, dua orang yang masih dinyatakan hilang sejak demonstrasi Agustus lalu.

“Kami masih menunggu hasil pemeriksaan dari tim kedokteran forensik RS Polri,” tambah Susatyo.

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) sebelumnya menerima 44 laporan orang hilang usai gelombang demonstrasi dua bulan lalu. Kasus-kasus tersebut tersebar di berbagai wilayah, termasuk Jakarta, Bandung, Bogor, Depok, dan Karawang.

Dari jumlah itu, 33 orang dikategorikan sebagai korban dugaan penghilangan paksa, sementara 8 orang hilang karena miskomunikasi atau kesalahpahaman. Hingga 10 September, 41 orang telah ditemukan, sementara tiga lainnya masih belum diketahui keberadaannya: Farhan, Reno, dan Bima Permana Putra.

Namun, pada Rabu, 17 September 2025, polisi berhasil menemukan Bima di Klenteng Eng Ang Kiong, Kota Malang. Ia diketahui sedang berjualan mainan barongsai. Dengan demikian, kini hanya Farhan dan Reno yang masih belum ditemukan.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Brigadir Jenderal Ade Ary Syam Indradi, menyampaikan bahwa tim gabungan masih bekerja mengungkap identitas kedua kerangka tersebut.

“Mohon waktu dan doa dari masyarakat. Kami terus berupaya dan membuka saluran informasi bagi siapa pun yang memiliki petunjuk,” ujarnya, Kamis, 9 Oktober 2025.

Ia menambahkan, masyarakat dapat memberikan informasi melalui call center 110 atau posko orang hilang yang telah disediakan.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, sempat menyebut bahwa keberadaan dua orang hilang tersebut mulai terdeteksi.

“Kami sudah ada tanda-tandanya, tetapi belum bisa kami ungkapkan sebelum ada kepastian,” ujar Yusril dalam konferensi pers, Jumat, 26 September 2025.

Ia juga menegaskan bahwa kedua orang tersebut diduga tidak terlibat langsung dalam aksi demonstrasi, meski masih dalam penelusuran lebih lanjut.

Hingga kini, kepolisian masih menanti hasil tes DNA untuk memastikan apakah dua kerangka hangus yang ditemukan di Gedung ACC Kwitang merupakan milik Farhan dan Reno.

“Proses ini memerlukan waktu dan ketelitian tinggi. Kami akan sampaikan hasilnya segera setelah ada kepastian ilmiah,” kata Susatyo.

Penemuan ini diharapkan dapat membuka babak baru dalam upaya pencarian dan pengungkapan kasus orang hilang pascademonstrasi di Jakarta.