La Ode Basir Sempat Disebut Masuk Angin Gara-gara Dukung Pramono-Bang Doel

La Ode Basir memang selalu yang pertama. Saat orang lain tak berani muncul terbuka, ia dengan 'ijtihad' politiknya berani memproklamirkan Anies Baswedan sebagai calon presiden pada 20 Oktober 2021 yang lalu.

'Ijtihad' politik La Ode Basir bukan tanpa risiko. Ia sempat mendapat ancaman fisik gara-gara secara terbuka deklarasi Anies Baswedan sebagai calon presiden. "Risiko berjuang," katanya suatu ketika.

Tahun 2021 lalu saat orang, meminjam istilah Anies Baswedan belum 'adzan', La Ode Basir tampil gagah deklarasi Anies Baswedan Presiden di Gedung Joang '45, Menteng, Jakarta Pusat. La Ode Basir ketika itu mengistilahkan deklarasinya sebagai 'adzan' awal.

Alhasil, 'ijtihad' politik La Ode Basir ini diikuti oleh menjamurnya Relawan Anies di seluruh Indonesia termasuk Jabar Manies (Jawa Barat Bersama Anies). Jabar Manies deklarasi tepat 3 (tiga) tahun lalu,12 Desember 2021 di sebuah rumah makan di kawasan Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.

Di tahun 2024, pasca Pilpres dan gagalnya Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta karena partai-partai politik dibegal oleh konspirasi jahat yang dipimpin Jokowi menjegal pencalonan Anies Baswedan.

Lagi-lagi La Ode Basir tampil pertama dan terdepan. Bukan mendukung pencalonan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta. Karena partai-partai pendukung Anies dirampok oleh Jokowi. Melainkan mendukung Pramono-Bang Doel, pasangan diusung PDIP. Belakangan Anies Baswedan mendukung pasangan ini.

'Ijtihad' politik La Ode Basir mendukung Pramono-Bang Doel ini bukan mendapat pujian dan dukungan oleh Relawan Anies. Heboh. La Ode Basir benar-benar menjadi percakapan di kalangan Relawan Anies. Banyak yang menyebut La Ode Basir 'masuk angin'. Bahkan La Ode Basir disebut 'menyeberang'. Fitnahpun dialamatkan ke putra kelahiran Pulau Kelang, Maluku ini. Cair-cair.

La Ode Basir, politisi asal Buton, Propinsi Sulawesi Tenggara ini tidak menyeberang mendukung pasangan calon lain. Pasalnya menurut alumni Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, meski mendukung Pramono-Bang Doel ia tetap pendukung setia Anies Baswedan, katanya ketika isu La Ode Basir sedang hangat-hangatnya dibilang 'masuk angin' saat penulis konfirmasi.

'Ijtihad' politik La Ode Basir ini dibilang berani. Sebab, Anies Baswedan belum memberikan arah dukungan di Pilkada Jakarta setelah dijegal Jokowi dan Prabowo. Tak heran bila ada yang menyebut La Ode Basir 'masuk angin'.

Pascaputusan Mahkamah Konstitusi yang menolak gugatan kotak kosong barulah Anies Baswedan bersikap. 'Ijtihad' politik La Ode Basir tepat. Anies Baswedan mendukung Pramono-Bang Doel.

La Ode Basir beralasan tidak mungkin mendukung pasangan Rika-Suswono. Menurut La Ode Basir, Ridwan Kamil bagian dari konspirasi jahat menjegal Anies Baswedan di Pilkada Jakarta dengan membegal partai politik pendukung Anies Baswedan. "Tidak mungkin saya menjadi bagian yang menyempurnakan kejahatan," katanya dalam obrolan di Mabes XI (Maju Bersama Anies Baswedan di Brawijaya XI, Jakarta Selatan).

Alasan La Ode Basir yang menjadi 'ijtihad' politiknya benar. Dia tidak berpindah ke lain hati. Melainkan dia tetap menjadi pendukung setia Anies Baswedan.

Pramono-Bang Doel pun menang satu putaran seperti pengumuman resmi KPU Jakarta. 'Ijtihad' politik La Ode Basir yang semula banyak dibilang 'masuk angin' ternyata 'ijtihad politiknya' sama dengan sang idolanya, Anies Baswedan.

Pramono-Bang Doel menang satu putaran, 50,07 persen. Jakarta menyala. La Ode Basir makin bersinar, makin setia bersama Anies Baswedan. Insyaallah.

Bandung, 11 Jumadil Akhir 1446/12 Desember 2024

Tarmidzi Yusuf, Kolumnis