Lampaui Target PON, Pelatih Judo Jatim Yoyok Siapkan Regenerasi

BANDA ACEH – Tim Judo Jawa Timur sukses melampaui target satu emas KONI Jatim pada ajang PON XXI 2024 Aceh-Sumut yang berlangsung di Gelanggang Mahasiswa USK, Kota Banda Aceh pada 10-14 September. Yakni mengumpulkan 2 emas 1 perak 4 perunggu.

Dengan capaian tersebut, tim judo Jatim finish di posisi keempat klasemen. Di bawah DKI Jakarta, Jabar dan Bali. Namun prestasi ini lebih baik daripada PON XX Papua lalu.

Selanjutnya Pelatih Kepala Judo Jatim, Dr Yoyok Subagiono bertekad untuk meraih 3 emas pada PON yang akan datang.

Bukan tanpa dasar, sebab Yoyok yang juga Ketua Umum Pengprov PJSI Jatim ini, telah menyiapkan regenerasi atlet. Ini juga menjawab adanya atlet senior yang pensiun, sedikitnya dua orang, yaitu Saiful dan Dewinda.

“Regenerasi Judo di Jawa Timur sebenarnya sudah siap 2-3 tahun lalu. Tetapi harapan terutama Surabaya. Sebab kebanyakan pejudo enggan mengikuti kejuaraan nasional maupun internasional tingkat senior.”

“Artinya masih berkutat sekitar pagelaran porprov. Di mana regulasinya, kalau sudah terjun di tingkat nasional, maka tidak boleh tampil di porprov. Nah kebanyakan sekedar mengejar bonusnya,” kata Yoyok usai UPP nomor beregu mix, Sabtu (14/9) sore.

Menurutnya ini penyebab stagnannya regenerasi. Makanya di porprov dia batasi umur. Sehingga mereka yang senior otomatis tereliminasi dan bakal mengikuti ajang terbuka tingkat senior.

“Peminat cabor judo, banyak sebetulnya. Tetapi namanya olahraga body contact membutuhkan motivasi tinggi. Contohnya di Vietnam, atlet terjaring dari kebanyakan anak yatim-piatu. Lalu mereka direkrut, disekolahkan, dipekerjakan, dan dilatih judo,” ungkapnya.

Sementara di Jawa Timur, untuk judo mengalami penurunan di tingkat sekolah, maupun perguruan tinggi. Namun pihaknya terus mencoba. Sebab judo termasuk olahraga yang membutuhkan kecerdasan juga, timpalnya.

“Mungkin pemasaran akan kita tingkatkan, secara kuantitas menuju kualitas,” ucapnya.

Selain lumbung judo di Surabaya, sejumlah daerah telah muncul pejudo. Di antaranya Banyuwangi, Bojonegoro, Porong (Sidoarjo,red), Madiun, hampir 85% merata. Utamanya Trenggalek mulai mencuat, Sampang juga sudah bisa meraih dua medali emas porprov.

“Jadi tinggal mengerucutkan kelas-kelas tertentu saja. Karenanya di tingkat bawah terus dipersiapkan untuk mengganti senior yang kini berprestasi di PON. Yang mana butuh kematangan dan fighting spirit senior ini. Nah mudah-mudahan bisa diturunkan kepada yunior, yang sebagian (yunior,red) sudah kita turunkan di PON XXI,” ujar Yoyok.

Oleh karena itu, ia berharap kepada para pejudo agar terus berlatih dan berlatih. “Karena dengan latihan, maka mental terjaga. Sehingga bisa berprestasi,” pungkasnya.