Foto: istimewa
JAKARTA - Induk TikTok, ByteDance, dilaporkan telah berinvestasi ke GoTo untuk mengembangkan layanan e-commerce di Indonesia.
Kabar ini seakan mengonfirmasi rencana TikTok Shop kembali buka di RI dengan menggandeng pemain lokal.
Menanggapi kabar ini, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan belum ada izin baru yang masuk dari pihak ByteDance terkait kerja sama dengan GoTo.
"Izin baru, belum. Izin baru (mungkin) nggak, tapi kerjasama sama yang lokal," ujar dia saat ditemui di acara Peluncuran Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030, di Jakarta, Rabu (6/12/2023).
Ketika ditanya apakah diperbolehkan TikTok investasi di Tokopedia, ia menjawab boleh.
Kecuali TikTok ingin membuka usaha baru di Indonesia, ada izin yang harus diurus.
"Kan kalau kerjasama boleh, kerjasama buka boleh. Kecuali usaha baru, kalau kerjasama boleh aja," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, ia mengatakan bahwa pemerintah tidak melarang TikTok Shop beroperasi di RI. Namun, mekanismenya harus diatur dan ditata.
Menurutnya, siapapun yang memenuhi aturan ketentuan yang sudah diatur bersama, silahkan saja.
TikTok sendiri dilaporkan telah sepakat untuk bergabung dengan Tokopedia yang merupakan unit usaha e-commerce milik GoTo. Langkah ini demi mengikuti regulasi yang berlaku di Indonesia.
TikTok dan GoTo dijadwalkan akan mengumumkan kerja sama ini pada pekan depan, menurut sumber dalam, dikutip dari YahooFinance.
Detil kerja sama selengkapnya belum diungkap. Nilai investasi dan bentuk kerja sama keduanya secara teknis juga belum diumumkan secara formal.
Investasi ByteDance ke Tokopedia menunjukkan pentingnya Indonesia sebagai pasar e-commerce bagi TikTok Shop.
Diketahui, TikTok Shop tutup beberapa bulan lalu karena peraturan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang melarang media sosial berperan ganda sebagai e-commerce.
Dengan gabung ke Tokopedia, TikTok Shop bisa kembali beroperasi di Indonesia. Layanan tersebut akan bersaing dengan pemain lain.