Yordania [26.2.25]. Mengakhiri bulan Sya’ban menyambut Ramadhan, mendampingi Mas Anies Baswedan berkunjung ke mufti besar negara Yordania yaitu Syekh Dr. ahmad Alhasanat di kantornya Darul Ifta (semacam MUI) di Ibukota Amman.

Ini merupakan kesempatan istimewa buat kami bisa berjumpa dan berdiskusi lama dengan pemimpin tertinggi agama di Yordania. Kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk berdiskusi seputar isu-isu ke-Islaman, kemanusiaan, dan perkembangan teknologi informasi.

Diskusi diawali dengan memgungkapkan kedekatan sosiologis masyarakat Muslim di Yordania dan Indonesia yang mayoritas mengikuti mazhab fikih Imam Syafii, sehingga dalam praktik-praktik ritual keagamaan mengalami banyak kemiripan.

Kemudian berlanjut pada bagaimana ummat Islam tak hanya bisa berkontribusi pada dunia Islam saja, tetapi juga berkontribusi pada dunia pada umumnya terutama dalam soal-soal kemanusiaan, perdamaian, dan sustainabilitas lingkungan. Ummat Islam bisa berperan banyak dalam hal tersebut dengan cara meningkatkan kualitas ummatnya menjadi ummat yang cerdas, kreatif, memilik karakter dan berakhlak mulia.

Dalam merespon kebutuhan di atas, maka metode dakwah Islamiyah juga perlu dikembangkan menggunakan metode dan teknnik komunikasi terkini sehingga susbtansinya bisa diterima secara luas. Islam adalah agama yang isinya tentang kebaikan dan keindahan, namun demikian perlu juga disampaikan dengan cara-cara yang menarik dan kekinian.

Tak terasa pertemuan berlangsung hampir dua jam sebelum kemudian kami berpamitan dan melanjutkan perjalanan menuju gua Ashabul Kahfi, di mana dulu tujuh pemuda penggagas perubahan ditidurkan oleh Allah selama lebih dadi 300 tahun yang ceritanya termaktub di Alquran dalam surat Alkahfi.

Nantikan cerita perjalanan kami menyusuri gua Ashabul Kahfi pada tulisan saya berikutnnya.

M Chozin Amirullah