Mengenal Kembali JakLingko, Layanan Tranportasi Umum Warisan Anies Baswedan yang Akan Dilanjutkan Pramono Anung

JAKARTA - Gubernur terpilih Jakarta Pramono Anung menyebut, sistem layanan transportasi umum yakni JakLingko, sebagai warisan Anies Baswedan kini terbengkalai. Padahal, kata dia, sistem integrasi ini sangat bagus untuk masyarakat.

Ia pun menegaskan akan melanjutkan layanan tersebut jika nanti resmi menjadi pemimpin Jakarta. Hal tersebut disampaikan dalam acara obrolan santai tentang Jakarta Kota Ramah Sepeda yang digelar di Kedai Halaman, Jakarta Selatan, Minggu, 26 Januari 2025.

"Sekarang ini seperti ada dan tiada. Padahal semangat JakLingko itu bagus banget," kata Pramono Anung. "Maka kalau saya menjadi gubernur, apa yang menjadi legasinya Mas Anies, JakLingko kita teruskan penuh," ujarnya.

Diketahui, JakLingko diluncurkan oleh Anies Baswedan saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Integrasi antarmoda ini sendiri sudah menjadi salah satu janji politik Anies pada kampanye Pilkada 2017.

Sekilas JakLingko

Dikutip , dari laman resmi Pemprov DKI Jakarta, secara holistik, JakLingko merupakan sistem transportasi terintegrasi yang meliputi integrasi fisik, integrasi layanan, integrasi manajemen, maupun integrasi pembayarannya.

Sistem integrasi JakLingko meliputi layanan armada yang dijalankan oleh PT Transjakarta, seperti BRT (Metrotrans dan Minitrans, dan non-BRT (Miktrotrans). Juga transportasi berbasis rel seperti MRT Jakarta dan LRT Jakarta.

Nama JakLingko diambil dari dua makna kata, yaitu Jak yang berarti Jakarta dan Lingko yang bermakna jejaring atau integrasi. Diambil dari sistem persawahan tanah adat di Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Inovasi Anies Baswedan ini terbilang sukses. Misalnya, pada 2017, atau sebelum JakLingko diluncurkan, jumlah penumpang hanya 350 ribu per hari.

Sementara, pada 2020 atau dua tahun setelah JakLingko diluncurkan, jumlah penumpang meningkat menjadi 1.006.579 per hari.

Dan kini, JakLingko tersebut akan dilanjutkan oleh Gubernur terpilih Jakarta Pramono Anung.