
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo
JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menegaskan bahwa seleknas cabor Tenis Meja, Sepak Takraw dan Tinju yang dilakukan Kemenpora bukanlah bentuk intervensi, melainkan justru untuk menyelamatkan potensi hebat atlet Indonesia.
Hal itu disampaikan Menpora Dito pada acara konferensi pers Seleksi Nasional (Seleksnas) tiga cabang olahraga yakni Tenis Meja, Sepak Takraw, dan Tinju di Media Center, Kemenpora, Jakarta, Kamis (8/5) siang.
"Saya optimis atlet-atlet muda dari tiga cabor ini masih ada wadah bermain di lokal, tapi karena di nasional tidak ada kita tidak bisa melihat potensi mereka, dan inilah yang kita wadahi. Jadi seleknas ini kita ingin menyelamatkan potensi-potesni atlet hebat kita di Indonesia," kata Menpora Dito.
Menpora Dito juga menekankan bahwa Kemenpora tidak melakukan intervensi terhadap cabang olahraga, justru langkah ini untuk menyelamatkan masa depan atlet. Dan Menpora Dito ingin cabor yang ada kendala untuk segera terbuka mengesampingkan ego individunya. Bahkan sebelumnya Menpora Dita juga sudah melakukan mediasi dan komunikasi.
"Terkait Permenpora Nomor 14 Tahun 2024 bukan berarti kita melakukan intervensi kepada cabang olahraga. Kita ingin ke depan yang menjadi ketua umum cabor harus berpikir sebelum menjadi ketum. Menjadi ketum cabor ini kita mengelola manusia, jadi tidak bisa kalau tidak pakai hati dan pengorbanan yang besar," ungkap Menpora Dito.
"Bayangkan jadi Ketum cabor tapi tidak pernah menyelenggarakan kejurnas, bagaimana kita membina olahraga. Dan inilah yang membuat kita peduli dengan atlet dan pelatih dengan mengeluarkan berbagai kebijakan," ujarnya
"Oleh karena itu saya berharap dukungannya, niat kita baik. Olahraga itu ukuranya jelas seperti, berapa atlet dan pelatih serta prestasi yang dihasilkan. Kalau untuk multi event itu adalah ranah negara, saya tidak ingin negara dikesampingkan oleh ego-ego individu. Jadi saya harap individu yang masih bersengketa atau masih mengedepankan ego semoga terbuka," harap Menpora Dito.