
Menpora Dito saat membuka kejuraan Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC) di Bukit Sky Lancing, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (22/5).�
LOMBOK TENGAH - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menegaskan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) akan berfokus pada keberlanjutan.
Hal ini disampaikan Menpora Dito kepada wartawan usai membuka kejuraan Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC) di Bukit Sky Lancing, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (22/5).
“Kita akan mengkonsepkan PON yang berkelanjutan. Venue yang ada harus terpakai, tidak boleh terbengkalai,” ujar Menpora Dito.
Menpora Dito menyatakan, pemerintah bersama stakeholder akan melakukan evaluasi setelah penyelenggaraan PON Aceh-Sumut. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan pelaksanaan pesta olahraga nasional edisi selanjutnya bisa tepat manfaat.
“Pastinya setelah PON Aceh-Sumut dilakukan konsep evaluasi. Fokus kita adalah menjaga keberlanjutannya, itu harus diutamakan,” jelas Menpora Dito.
Hal yang sama juga disampaikan Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal. Dia sepakat PON 2028 nantinya harus fokus pada keberlanjutan untuk venue.
“Tentu pemerintah daerah siap untuk menjadi tuan rumah. Infrastrukurnya harus dijaga, kita sama yaitu ingin venue olahraganya keberlanjutan,” pungkas Iqbal.