Mentan Tetapkan Harga Dan Siapkan Anggaran, Pekarangan Pun Bisa  Penuh Dengan Jagung

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk menyerap 1 juta ton jagung. Total anggaran yang disiapkan Rp 5 triliun.

Harga yang digunakan untuk pembelian itu sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) Rp 5.500/kilogram (kg). Hal ini disampaikan Amran saat menghadiri panen raya jagung di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Jumat (16/5/2025).

Jika pola ini sama dengan pola serapan gabah dan pola penetapan harga pada level petani, maka keyakinan akan peningkatan produksi jagung sangat besar dan akan memicu penanaman jagung secara massal bahkan oleh mereka yang tidak berstatus petani, hal ini setidaknya diutarakan Ketua HKTI Kabupaten Maros, Muhammad Ramli Rahim

"Salah satu kunci swasembada beras adalah adanya kepastian harga ditingkat petani, petani Indonesia itu sangat kreatif, jangankan bahan pangan, pohon jarak pun bisa mereka tanam dimana-mana jika off taker dan harganya jelas" kata Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Kabupaten Maros, Muhammad Ramli Rahim

Dengan adanya penetapan harga jagung, pria yang akrab disapa MRR ini yakin, petani dan masyarakat umum akan serius menanam jagung

"Setiap kali petani kita kecewa, selalu saja berhubungan dengan permainan harga, harga gabah dipermainkan, harga telur diatur-atur, harga jagung diolah sedemikian rupa, off taker selalu untung petanilah yang buntung" lanjut MRR

Masa Panen yang harusnya menjadi masa-masa bahagia, malah berubah menjadi masa sedih buat petani.

Hadirnya komitmen pak Mentan akan memacu semangat petani menanam jagung, memanfaatkan setiap ruang untuk jagung dan membuat lahan pekarangan pun dipenuhi Jagung.

"Bayangkan, harga jagung bisa anjlok sampai 3000 rupiah, bahkan bisa lebih rendah dari itu jika petani terpaksa harus melepas jagungnya karena sudah harus melunasi utang-utang mereka, karena itu penetapan harga dan komitmen Mentan membeli Jagung dengan harga Rp. 5.500/kg  diyakini akan memicu petani memaksimalkan semua lahan termasuk pekarangan untuk tanaman jagung" kata pria yang sejak masa kecil sampai hari ini masih bertani