Hakim Konstitusi Saldi Isra mengingatkan peserta pemilu yang menggugat ke Mahkamah Konstitusi untuk tidak percaya jika ada yang menawarkan jalan pintas untuk menang.
JAKARTA - Hakim Konstitusi Saldi Isra mengingatkan peserta pemilu yang menggugat ke Mahkamah Konstitusi untuk tidak percaya jika ada yang menawarkan jalan pintas untuk menang.
Saldi Isra mengingatkan agar jangan percaya jika ada orang yang menawarkan jalan pintas untuk menang.
"Kita ingatkan, jangan pernah percaya dengan omongan yang macam-macam. Kita ingatkan, 'bisa begini, bisa begini segala macam'," ujarnya saat menutup sidang perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Gedung MK, Rabu (8/1/2025).
Saldi meminta semua bertarung di ruang sidang. Dia juga mengingatkan agar para advokat tidak menggunakan cara-cara "zaman jahiliyah" untuk memenangkan perkara.
"Karena apa, salah satu kewajiban para advokat, para pihak berperkara di pengadilan, menjaga marwah institusi peradilan," imbuhnya.
Saldi juga menyinggung para advokat untuk tidak mengada-ada melaporkan adanya jalan pintas hanya untuk sekadar menarik keuntungan dari klien mereka, dalam hal ini pemohon.
"Itu penting, karena apa (nanti) dikarang-karang aja, 'Pak, ada orang dari MK begini-begini,' padahal enggak ada sama sekali. Untuk mengambil aja, menarik (keuntungan) dari principal, seolah-olah dari MK (yang meminta) segala macam," ujar Saldi.
Ia mengatakan, hal ini harus diingatkan agar kondisi normal untuk mencari keadilan di MK bisa terjaga dengan baik.
"Kita semua, lembaga-lembaga (peradilan) sekarang sedang mencoba memperbaiki diri, jangan dirusak. Ini perlu kami ingatkan di sidang ini," tandasnya.
Sebagai informasi, MK kini menangani 310 perkara yang telah diregistrasi. Sidang perdana pemeriksaan pendahuluan telah dimulai pada 8 Januari 2025 untuk penanganan PHPU Pilkada 2024.