NICE Jadi Ikon Baru PIK2, PANI Mantapkan Langkah ke Panggung Global
Dok. PIK2

JAKARTA - Langit Tangerang utara siang itu memantulkan siluet bangunan raksasa yang tengah berdiri megah di atas lahan seluas ratusan hektar. Di situlah, Nusantara International Convention & Exhibition (NICE) dibangun, sebuah proyek ambisius PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) yang diproyeksikan menjadi pusat konvensi terbesar di Indonesia, dengan kapasitas hingga 104.000 orang .

Proyek ini bukan sekadar simbol kemegahan fisik. Bagi PANI, NICE adalah wujud nyata strategi bisnis jangka panjang: mengubah kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2) menjadi ekosistem kota modern yang berkelanjutan, di mana hunian, bisnis, gaya hidup, dan ekonomi kreatif bersatu dalam satu ruang besar.

Langkah ini juga memperlihatkan keberanian perusahaan dalam memanfaatkan momentum pasca-pandemi untuk memperluas investasi infrastruktur pariwisata dan ekonomi kreatif. NICE dibangun melalui entitas anak PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), yang sukses mengantongi dana IPO sebesar Rp2,3 triliun awal 2025 dan sepenuhnya digunakan untuk membiayai proyek tersebut .

“Capaian kami mencerminkan efisiensi yang semakin baik di seluruh lini bisnis dan kepercayaan pasar yang terus tumbuh,” ujar Presiden Direktur PANI, Sugianto Kusuma.

Sugianto menyebut, dengan total aset Rp49,5 triliun dan land bank seluas 1.855 hektar, PANI kini berada di fase percepatan ekspansi. Sejumlah proyek residensial seperti Pasir Putih Residences, Bukit Nirmala, dan Manhattan Residences terus menunjukkan permintaan tinggi, sementara produk komersial seperti SOHO Manhattan dan Bizpark PIK2 mencatat pertumbuhan hingga 114 persen year-on-year (YoY) .

Namun, di balik angka-angka itu, yang paling menarik adalah arah baru yang ditempuh PANI. Lewat NICE dan proyek-proyek sekitarnya, PIK2 diarahkan menjadi destinasi internasional, kawasan yang menggabungkan pusat konvensi, perhotelan, ruang publik, dan hunian kelas dunia dalam satu lanskap terpadu.

“PANI akan terus berfokus pada pertumbuhan berkelanjutan melalui pengembangan kawasan terpadu di PIK2 yang memiliki potensi ekonomi tinggi,” jelas Sugianto .

Tak berhenti di sana, rencana Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) III juga sedang disiapkan untuk memperkuat modal anak usaha, termasuk CBDK dan beberapa entitas pengembang PIK2 lainnya. Langkah ini mempertegas ambisi PANI untuk menjaga arus ekspansi jangka panjang.

Bagi publik, NICE mungkin hanya tampak seperti bangunan megah di tepi pantai. Namun bagi PANI, ia adalah tonggak yang menandai arah baru: dari pengembang lokal menjadi pemain regional, membawa nama PIK2 bukan hanya sebagai kawasan hunian, tapi juga ikon ekonomi baru Indonesia di mata dunia.