Oleh: Tarmidzi Yusuf
Kolumnis
Tok! Sahrin Hamid ketuk palu tanda disetujuinya formalisasi Gerakan Rakyat menjadi organisasi kemasyarakatan (ormas). Ketuk palu, Kamis 7 November 2024 yang dihadiri para ketua umum simpul Relawan Anies menandai resminya Gerakan Rakyat menjadi ormas yang bernama Ormas Gerakan Rakyat, disingkat Ormas Gerak.
Sahrin Hamid sekaligus didapuk secara aklamasi sebagai Ketua Umum Ormas Gerak untuk pertama kalinya. Sebelumnya Gerakan Rakyat dipimpin oleh Presidium yang mewakili komunitas besar Relawan Anies di Pilpres 2024 yang lalu seperti Sekretariat Bersama Relawan Anies (Sekber ABW) pimpinan La Ode Basir, Konfederasi Relawan Anies (KoReAn) yang diketuai Muhammad Ramli Rahim, dan Sahrin Hamid sendiri mewakili komunitas Relawan Kuning Ijo Biru (KIB) yang merupakan pendukung Anies dari Partai Golkar, PPP dan PAN.
Ormas Gerak hadir melengkapi ormas Anies atau gerakan Anies yang telah ada sebelumnya. Sebut saja seperti Gerakan Indonesia Mengajar, Gerakan Turun Tangan, Humanies. Insyaallah menyusul ormas atau gerakan lainnya yang berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, pemberdayaan masyarakat, sosial dan kemanusiaan.
Bahkan beberapa tokoh Relawan Anies Jawa Barat, sedang menggagas berdirinya NGO (Non Government Organization) atau LSM Kebencanaan dan Penyelamatan (resque). NGO berfokus pada kegiatan kebencanaan dan penyelamatan dalam menghadapi bencana alam, gempa, banjir, dan lainnya.
Kita perlu pula mendorong andai Badan Koordinasi Saksi (Bakorsi) Relawan Anies bertransformasi menjadi ormas yang berfokus menyiapkan saksi pemilu yang terorganisir dengan baik. Ini yang monumental dan langka, saksi tanpa dibayar. Wujud relawan sejati yang menginginkan perubahan.
Ormas Gerak yang ditunggu-tunggu oleh pendukung Anies Baswedan di Indonesia itu menjadi harapan untuk mengimplesentasikan gerakan nyata membela kepentingan rakyat Indonesia dibidang sosial dan kemanusiaan.
Ormas Gerak yang mempersatukan semua Relawan Anies dalam gerakan bersama yang bersatu, solid dan kompak menjadi harapan sekaligus tantangan bagi Ormas Gerak dalam merangkul dan menjangkau semua Relawan Anies.
Seperti pesan Anies dalam suatu kesempatan, "Rangkul semua. Jangkau semua. Jangan sampai ada relawan yang tercecer dan tidak tertampung dalam wadah bersama ini".
Pesan ini tidak mudah untuk diimplementasikan. Dinamika relawan yang bebas dan mandiri merupakan tantangan dalam membangun komitmen dan kebersamaan dalam sebuah gerakan bersama, yaitu Ormas Gerak.
Membangun sistem manajemen partisipatif dan menghindari gaya kepemimpinan strukturalis akan mendorong bertumbuh kembangnya gagasan dan gerakan dari relawan, oleh relawan, dan untuk relawan dalam wadah Ormas Gerak.
Apalagi relawan bergerak atas dasar komitmen, kebersamaan dan kemandirian. Termasuk kemandirian dalam hal pendanaan. Relawan bergerak dengan gaya dan caranya masing-masing. Bebas terkoordinir tapi tidak mendikte.
Peran Ormas Gerak bagaimana mengimpun, mengolah, dan memenej gerakan relawan yang cenderung bebas dan 'susah' diatur itu untuk tujuan bersama dalam wadah ormas/perkumpulan atau NGO yang fleksibel, mengayomi dan penuh persahabatan dengan semangat menang bersama, gerak bersama.
Selamat datang Ormas Gerak. Indonesia menantimu!
Bandung, 2 Rajab 1446/2 Januari 2025