Partai Harus Jadi Alat Anies untuk Mewujudkan Cita-cita Kesejahteraan dan Kemakmuran Rakyat

JAKARTA- Sebagai alat perjuangan, mendirikan partai merupakan keniscayaan. Politik formal untuk merebut dan mendekat pada kekuasaan tidak mungkin dilakukan tanpa lewat partai. Karena itu tidak boleh alergi atau menghindari dari keterkaitan dengan partai.

Pengamat politik dari Forum Dinamika Jakarta (FDJ) Muhammad Syahril Amin menyatakan hal itu Rabu, 4 September 2024. "Sudah saatnya Anies punya partai sendiri agar dia bisa mengartikulasi pendapat dan kepentingan sendiri yang bebas dan mandiri," katanya.

Jika kita lihat pejalanan sejarah politik bangsa ini, tambahnya, pembentukan partai sudah dilakukan pada masa sebelum kemerdekaan. Soekano membentuk PNI pada 1926, Masyumi dibentuk di akhir era Belanda. Begitu juga partai-partai lain dibentuk pada masa pendudukan Jepang.

Ini menunjukkan, kehadiran parpol sebagai alat perjuangan tidak bisa dinafikan. Partai sejak lama menjadi pilar demokrasi politik. Tidak bisa dibayangkan demokrasi bisa berjalan baik dan lancar tanpa hadirnya partai.

Dalam masa reformasi partai-partai didirikan oleh pemimpin bangsa seperti PKB oleh Gus Dur, PAN oleh Amien Rais, Gerindra oleh Prabowo dan Demokrat oleh SBY. Belum lagi partai partai kecil. PDIP, Golkar dan PPP sudah lahir di masa Orde Baru sebagai wujud penyederhanaan partai waktu itu.

Tidak mengacu

Jadi, tambahnya, ketika Anies ngotot berjuang melalui jalur non-parpol, berarti dia tidak mengacu pada proses historis itu. Dengan pengumuman untuk dirikan partai berarti dia ikut pada proses historis itu. Dia sudah mulai melihat bahwa partai merupakan salah satu wadah untuk membentuk dan membina kader bangsa.

Anies tegasnya, harus segera mempersiapkan infrastruktur partai sehingga di 2029 dia bisa muncul sebagai salah satu kandidat pemimpin yang bisa berbuat baik untuk bangsa ini. Dia bisa secara serius mempersiapkan diri untuk mengejawantahkan cita-cita Proklamasi.

Berbicara tentang prospek dan peluang dukungan rakyat kepada Anies, Syahril menilai cukup besar. Dia mempunyai pemilih 40 juta di Pilpres lalu. Jika 50 persen saja yang setia kepadanya berarti sudah ada suara 20 juta. Itu sudah menjadi partai besar. Anies punya modal untuk berbuat yang terbaik bagi rakyat kecil dan miskin.

"Kita optimistis dan yakin, partai itu akan menjadi wadah bagi Anies untuk melakukan perubahan demi kemajuan dan kemakmuran rakyat Indonesia di era menyongsong 100 tahun kemerdekaan," demikian Muhammad Syahril Amin.