Pascaputusan MK: Momentum Relawan Anies Konsolidasi untuk Pilpres 2029

YOGYAKARTA – Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menghapuskan ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) menjadi nol persen dianggap sebagai angin segar bagi demokrasi di Indonesia. Pascaputusan ini menjadi momentum bagi relawan Anies Baswedan menghimpun diri dan konsolidasi membangun kekuatan.

Relawan sekaligus kolega Anies Baswedan di Yogyakarta, Bambang Haryanto, menyatakan pasca Pilpres 2024, relawan masih melakukan kegiatan kemasyarakatan. Beberapa simpul relawan bahkan membentuk gabungan simpul untuk melakukan kerja-kerja bersama, seperti di Yogyakarta membentuk Gerakan Perubahan Indonesia (GPI).

"Meski semangat relawan tidak segencar menjelang Pilpres dulu, namun mayoritas masih banyak yang tetap bersemangat dan menghimpun diri melakukan kerja-kerja konkret," katanya saat dihubungi Jumat, 10 Januari 2025.

Menurut dia, putusan MK ini menjadi momentum bagi relawan untuk kembali bersemangat. "Jika kita dapat memanfaatkan momentum ini secara maksimal, keputusan MK bisa membawa perubahan positif bagi iklim demokrasi di Indonesia," ungkapnya.

Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sleman ini mengatakan, pasca putusan MK, relawan Anies mulai membangun kedekatan dengan partai mana pun. "Karena sejauh ini, bagi Mas Anies, ide untuk membentuk ormas atau partai politik di kalangan relawan belum sampai pada tahap itu," ungkapnya.

"Menurut saya, posisi Mas Anies saat ini lebih bagus. Yang penting adalah terus menjaga hubungan baik dengan semua partai politik, seperti yang sudah dilakukan selama ini," jelasnya.

Di sisi lain, kalangan relawan juga terus berupaya untyk menjaga popuaritas dan elektabilitas Anies Baswedan tetap terjaga. "Relawan harus terus eksis untuk menjaga dan mengawal, itu yang paling penting," tegasnya.

Aktivis KAHMI ini mengatakan, bagi relawan langkah konkret yang bisa dilakukan, adalah terus mendukung agar Anies bisa terus menyampaikan gagasannya. Relawan berjuang memberikan panggung agar Anies tetap selalu menjadi perbincangan publik.

"Selama ini, Anies sudah sering turun ke kampus-kampus untuk memberikan seminar atau kuliah kebangsaan. Relawan juga harus membuat acara dengan mendatangkan Anies untuk menyapa masyarakat di beberapa tempat, termasuk Yogyakarta."

Bambang menambahkan bahwa relawan harus terus memperluas panggung untuk Anies. "Ini agar Anies tetap menjadi perbincangan publik," katanya.

Ia menegaskan bahwa keputusan ini juga menjadi kesempatan besar bagi Anies Baswedan. "Dengan terus memberikan panggung kepada Anies, harapannya partai-partai tetap tertarik untuk mengusung beliau. Karena, bagi partai, membangun tokoh nasional itu tidak mudah, sementara Anies sudah punya branding yang kuat," paparnya.

Bambang juga menilai bahwa Anies adalah sosok yang benar-benar tumbuh dari bawah tanpa pencitraan berlebihan. "Ibarat pasar, meskipun Anies tidak punya partai politik, nilai jualnya tetap tinggi. Pengaruh Anies di Pilkada Jakarta 2024 memenangkan Pram-Doel begitu terasa," jelasnya.