Pengamat Politik Bicara Arah Politik Anies Baswedan dan PDIP

JAKARTA- Pengamat politik sekaligus pendiri KedaiKOPI, Hendri Satrio bicara mengenai arah politik Anies Baswedan dan PDIP, pasca Prabowo Subianto mewacanakan koalisi permanen.

Koalisi permanen ini diperuntukkan bagi Koalisi Indonesia Maju (KIM), dan partai-partai politik yang dulu mendukung Anies di Pilpres 2024, namun masuk ke dalam kabinet Prabowo Subianto. Salah satunya adalah PKB.

Hendri Satrio mengatakan, jika nanti koalisi permanen ini terbentuk, maka Anies Baswedan maupun PDIP harus menentukan langkah politik selanjutnya untuk Pilpres 2029 nanti.

"Kalau bicara Anies dan lain-lain ya tergantung bagaimana nanti manuvernya Anies Baswedan dan calon-calon lain kan. Mungkin ada Pramono juga di situ (PDIP), ada Ganjar," katanya, Selasa 18 Februari 2025.

Selain itu, kata dia, dirinya yakin PDIP akan tetap berada di luar pemerintahan dan menjadi oposisi. Hal itu meski kini hubungan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto baik-baik saja.

"Komunikasi (PDIP dengan Prabowo Subianto) bangus, tapi PDIP akan tetap berada di luar pemerintahan juga, gitu," ujarnya.

Adapun ide pembentukan koalisi permanen oleh Prabowo awalnya diungkap oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar usai silaturahmi pimpinan partai KIM di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 14 Februari 2025.

"Intinya memperkuat koalisi kita. Pak Prabowo menawarkan koalisi permanen. Pak Prabowo meminta persatuan menjadi kunci utama Pemerintahan," kata pria yang biasa disapa Cak Imin itu.

Sementara itu, Juru Bicara PDIP Guntur Romli menegaskan bahwa partainya sampai saat ini masih memilih berada di luar pemerintahan Prabowo Subianto.

"Dan ini jalan ditempuh sangat sepi. Biarlah PDIP berkoalisi bersama rakyat. Tapi dengan tegas kami tak mau memusuhi pemerintahan Pak Prabowo. Tapi biarkan kami berada di luar Pemerintahan," ujarnya dalam program Political Show CNN Indonesia.