PIK 2 Jadi Simbol Keragaman dan Keberlanjutan, Ini Kata AMM Banten
Foto: istimewa

JAKARTA - Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Banten melakukan kunjungan ke Menara Syariah, Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Senin (16/6). Kunjungan ini disambut langsung oleh Presiden Direktur Agung Sedayu Group (ASG) Nono Sampono.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak berdiskusi mengenai arah pengembangan kawasan PIK 2 dan upaya menjadikannya sebagai kawasan yang inklusif serta memberi manfaat luas bagi masyarakat.

“Terima kasih Bapak Jenderal, selaku Presiden Direktur Agung Sedayu Group. Kami perwakilan dari Angkatan Muda Muhammadiyah Banten merasa terhormat dan mengapresiasi kegiatan hari ini,” ujar Pimpinan AMM Banten, Mohammad Riefqi Saputra.

Ia menambahkan, pertemuan tersebut menjadi wadah diskusi terbuka dan konstruktif mengenai arah pembangunan PIK 2. Menurut dia, kawasan ini menunjukkan upaya pembangunan yang terbuka dan tidak eksklusif.

“Kami melihat pembangunan PIK 2 ini terasa betul dampaknya untuk semua lapisan masyarakat. Sangat inklusif. Keberagaman juga terlihat nyata dari berbagai aktivitas di sini,” terang Riefqi.

Selain berdiskusi, delegasi AMM juga berkesempatan meninjau langsung aktivitas di Menara Syariah dan melaksanakan salat Zuhur berjemaah bersama manajemen. Menara Syariah sendiri digagas sebagai ikon penguatan ekonomi syariah nasional.

“Gedung ini betul-betul dibangun dalam rangka menguatkan ekonomi syariah Indonesia, agar kemanfaatannya benar-benar bisa dirasakan masyarakat luas,” ujarnya.

Riefqi juga menyoroti hadirnya semangat kebangsaan dan nilai-nilai kebhinekaan di kawasan PIK 2. Hal ini tampak dari keberadaan Monumen Proklamator Soekarno-Hatta di jalur utama kawasan.

“Selain Menara Syariah sebagai simbol ekonomi umat, kami juga melihat spirit keragaman dan kemajemukan hadir di sini. Apalagi ditandai dengan Monumen Bung Karno dan Bung Hatta yang sangat ikonik—sebagai simbol nasionalisme dan kebangsaan,” ucapnya.

Dalam forum itu, kedua pihak juga menyepakati rencana kolaborasi lebih lanjut. Salah satu program yang akan dijalankan adalah penanaman bakau (mangrove) secara massal sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan hidup.

“Kami berharap ASG bisa mendukung program ke depan agar berjalan lancar. Harapan kami, kolaborasi ini bisa memberi manfaat nyata, tidak hanya bagi lingkungan tapi juga masyarakat sekitar,” tutur Riefqi.

Sementara itu, pihak ASG melalui Nono Sampono menyambut baik masukan dan gagasan yang disampaikan AMM Banten. Ia menegaskan pentingnya membuka ruang diskusi bersama masyarakat, termasuk dari kalangan kampus dan organisasi kepemudaan.

“Cukup banyak masukan yang diberikan dan ini sangat berarti bagi kami untuk terus menyempurnakan pengelolaan dan pembangunan. Kami ucapkan terima kasih atas kehadiran dan kontribusinya,” ujar Nono.

Kunjungan ini turut dihadiri unsur pimpinan Universitas Muhammadiyah Tangerang. Namun, Rektor kampus tersebut harus meninggalkan forum lebih awal karena agenda lain.