
Bandung— Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan menegaskan komitmennya untuk memberantas segala bentuk aksi premanisme di wilayah Jawa Barat. Dalam pernyataannya di Gedung Pakuan, Irjen Rudi menyatakan tidak ada toleransi terhadap tindakan yang mengganggu ketertiban umum, khususnya yang berdampak pada kenyamanan iklim investasi. Bersama Gubernur, wali kota, bupati, serta seluruh kapolres di wilayahnya, Polda Jabar menyatakan siap menyikat habis para pelaku premanisme yang meresahkan masyarakat.
Dalam upaya menciptakan rasa aman, Polda Jabar telah melakukan operasi penertiban selama 10 hari terakhir dan menetapkan 177 orang sebagai tersangka tindak premanisme. Tindakan tegas akan terus dilakukan, termasuk patroli gabungan bersama TNI dan Satpol PP, serta pembangunan pos keamanan di kawasan industri dan titik-titik rawan lainnya. Premanisme yang kerap terjadi di pasar, pemukiman, proyek pembangunan, hingga parkir liar akan menjadi fokus penindakan, guna memastikan masyarakat dan pelaku usaha terlindungi.
Kapolda Jabar juga mendukung langkah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang berencana memberikan pembinaan kepada eks-preman melalui pendidikan dan pelatihan. Salah satu opsi yang sedang dikaji adalah pemanfaatan Sekolah Polisi Negara (SPN) untuk pelatihan karakter dan keterampilan kerja, agar para mantan pelaku dapat berubah mindset dan menjadi individu yang produktif serta berkontribusi positif bagi masyarakat. “Kami akan siapkan mereka menjadi manusia yang berguna melalui pendidikan dan pembekalan, agar siap bekerja dan hidup mandiri,” ujar Irjen Rudi.