
Polisi menyebut hasil tes DNA dua kerangka manusia di Kwitang, Jakarta Pusat keluar pada Rabu (5/11/2025).(Lidia Pratama Febrian)
JAKARTA - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) melalui Pusat Laboratorium Kedokteran dan Kesehatan (Labdokkes) Polri telah menyelesaikan proses identifikasi dua kerangka manusia yang ditemukan di gedung Astra Credit Companies (ACC), Kwitang, Jakarta Pusat.
Hasil pemeriksaan postmortem dan pencocokan DNA memastikan bahwa kedua kerangka tersebut adalah Muhammad Farhan Hamid dan Reno Syahputradewo, dua orang yang sebelumnya dilaporkan hilang saat demonstrasi pada Agustus 2025.
Kepastian identitas diumumkan oleh Kepala Biro Labdokkes Polri, Brigadir Jenderal (Brigjen) dr. Sumy Hastry Purwanti, dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (7/11).
“Nomor postmortem 0080 cocok dengan antemortem 002, sehingga teridentifikasi sebagai Reno Syahputradewo, anak biologis dari Bapak Muhammad Yasin,” jelas Brigjen Hastry.
Tim forensik melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap tulang tengkorak, panggul, serta struktur gigi, kemudian mencocokkan hasilnya dengan sampel DNA milik keluarga korban untuk memastikan identitas.
Sementara itu, kerangka kedua diidentifikasi sebagai Muhammad Farhan Hamid.
“Hasil pemeriksaan DNA dan tulang nomor postmortem 0081 cocok dengan antemortem 001, sehingga teridentifikasi sebagai Muhammad Farhan Hamid, anak biologis dari Bapak Hamidi,” ujar Brigjen Hastry.
Selain uji DNA, proses identifikasi juga dilakukan melalui pemeriksaan barang pribadi yang ditemukan di tempat kejadian, termasuk kalung dan kepala ikat pinggang yang diduga milik korban.
Selama proses identifikasi berlangsung, keluarga Farhan dan Reno mendapat pendampingan dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).
Koordinator KontraS Dimas Bagus Arya menyampaikan bahwa kedua korban dilaporkan hilang pada 30 dan 31 Agustus 2025, dan terakhir kali terlihat di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat.
“Sejak laporan kehilangan disampaikan, keluarga terus berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan mendampingi proses identifikasi hingga hasil resmi diumumkan,” ujar Dimas.
Polri menyatakan akan melanjutkan penyelidikan lanjutan untuk mengetahui penyebab kematian kedua korban serta mengungkap kronologi lengkap kejadian.
“Setelah identitas dipastikan, kami akan fokus pada proses investigasi untuk mengetahui faktor penyebab dan dugaan keterlibatan pihak lain,” tutur Brigjen Hastry.
Polri juga berkomitmen untuk memastikan transparansi dan profesionalitas dalam seluruh tahapan penyelidikan serta memberikan dukungan psikologis dan hukum bagi keluarga korban.
Info Detak.co | Sabtu, 08 November 2025 
