Pramono-Bang Doel Menang Pilkada Jakarta

Final! Pasangan Rika-Suswono tidak menggugat kemenangan Pramono-Bang Doel ke Mahkamah Konstitusi. Patut kita apresiasi jiwa besar pasangan Rika-Suswono. Mengakui kekalahan. Pramono-Bang Doel menang satu putaran.

Menang satu putaran pernah menjadi slogan pasangan Rika-Suswono yang diusung partai yang tergabung dalam KIM Plus. Pasangan Rika-Suswono kalah telak oleh pasangan Pramono-Bang Doel yang hanya diusung oleh 1 partai politik parlemen, PDIP.

Kekalahan amat menyakitkan. Rika-Suswono tertinggal 11 persen suara dari Pramono-Bang Doel. Sementara Pramono-Bang Doel menang dengan suara amat berarti, 50,07 persen atau 2.943 suara warga Jakarta yang menjadi penentu kemenangan Pramono-Bang Doel. 50 persen + 2.943 lebih dari 50% + 1 seperti dipersyaratkan UU.

Jiwa besar Rika-Suswono berdasarkan kalkulasi sulit menang di Mahkamah Konstitusi. Memilih tidak mendaftarkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi merupakan pilihan terbaik dan pro rakyat Jakarta.

Permasalahan warga Jakarta harus segera diselesaikan oleh gubernur dan wakil gubernur yang legitimate. Gubernur dan wakil gubernur pilihan warga Jakarta. Bukan oleh penjabat gubernur yang dipilih presiden.

Pascaberakhirnya masa jabatan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tahun 2022 masalah seperti warga Kampung Bayam dan warga miskin kota tidak diselesaikan oleh penjabat gubernur.

Rakyat Jakarta mendambakan sosok gubernur dan wakil gubernur yang pro mereka. Kita berharap Pramono-Bang Doel memenuhi janji-janji politiknya untuk mensejahterakan warga Jakarta.

Kemenangan Pramono-Bang Doel merupakan bentuk perlawanan warga Jakarta terhadap cawe-cawe Jokowi dan Prabowo yang telah membegal partai-partai untuk menjegal Anies Baswedan.

Bukan hanya Anies Baswedan yang menjadi korban kejahatan demokrasi ala Jokowi dan Prabowo. Ridwan Kamil yang sambil merem saja bisa menang Pilgub Jawa Barat harus terkubur imajinasi politiknya oleh presiden dan mantan presiden, Prabowo dan Jokowi.

Demikian pula dengan PKS harus membayar mahal di Pilkada serentak tahun 2024. Kader PKS di Pulau Jawa hanya menang di Pilgub Banten. Kalah sangat menyakitkan di Jakarta dan Jawa Barat. Belum lagi calon kepala daerah dari PKS kalah dibeberapa kota dan kabupaten yang dikenal sebagai basis suara PKS, Depok dan Kota Bandung misalnya

Pembegalan partai-partai di Jakarta dan kisah PKS meninggalkan Anies Baswedan telah membuktikan bahwa Anies Baswedan makin menyala. Ridwan Kamil dan PKS yang telah menjadi bagian dari konspirasi jahat penjegalan Anies Baswedan terkubur oleh kesombongan yang menyengsarakan. Kekuasaan bukan segala-galanya.

Bandung, 11 Jumadil Akhir 1446/12 Desember 2024

Tarmidzi Yusuf, Kolumnis