
SURABAYA-Refleksi Akhir Tahun 2025 dan masih dalam suasana perayaan Natal jelanh memasuki Tahun Baru 2026 menjadi perhatian bagi warga Kota Surabaya.
Kader PDIP Surabaya Achmad Hidayat menyampaikan bahwa selalu ada ketidaksempurnaan dan kekhilafan dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga perlunya untuk bernai melihat kedalam lebih jernih.
“Semoga kasih sayang dan semangat Bhinneka Tunggal Ika senantiasa menjadi nafas kehidupan warga Kota Surabaya , mohon maaf apabila ada kekhilafan semoga dapat diperbaiki secepatnya “, kata Achmad Hidayat
Dirinya mengungkapkan sebagai Kota Megapolitan tuntutan untuk menjadi kota toleran semakin besar , diantaranya masih ada pelarangan pendirian rumah tinggal pendeta GPIB Benowo padahal Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sudah lengkap.
“Kita berharap apabila di tahun-tahun mendatang tidak terjadi lagi , sebagai Negara Pancasila kebebasan beribadah dilindungi . Dari aspek historis wajah toleransi telah diajarkan sejak era Dinasti Sanjaya, Syailendra , Singashari bahkan Majapahit “, tegas Achmad Hidayat
Dirinya bercita - cita apabila semua permasalahan dapat diselesaikan dengan musyawarah mufakat pasti akan mendatangkan kemaslahatan bagi sesama. Semangat Gotong - Royong diuji dengan datangnya berbagai macam gelombang konflik horizontal maupun gesekan antar warga.
“Surabaya bukan milik seseorang , golongan atau kelompok tapi milik seluruh arek-arek Suroboyo dari berbagai macam latar belakang suku dan agama”, imbuhnya.
Ia juga mengingatkan pesan Bung Karno agar sesama anak bangsa tidak saling berhadap - hadapan dan memusuhi satu sama lain hanya karena kepentingan sesaat.
Info Detak.co | Sabtu, 27 Desember 2025 
